Waduh, Harga Beras dan Bahan Pokok di Aceh Barat Naik, Pedagang Mengeluh
- Istimewa
Sumatera, tvOnenews.com - Waduh, harga beras dan sejumlah harga bahan pokok pangan di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mengalami kenaikan tajam berkisar antara 30 hingga 50 persen per jenis barang.
Bahkan, akibat kenaikan itu membuat sejumlah pedagang mengeluh. Dilansir dari Antara, seorang pedagang di Kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh, Aceh Barat, Rifki menuturkan, rata-rata harganya naik.
"Naiknya harga bahan pokok ini karena naiknya harga jual BBM, sehingga berimbas pada naiknya harga barang," ujar seorang pedagang di Kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh, Aceh Barat, Rifki.
Adapun harga bahan pokok pangan yang mengalami kenaikan tersebut, kata dia, di antaranya seperti harga beras medium kini naik menjadi Rp190 ribu/sak isi 15 kilogram dari harga sebelumnya Rp165 ribu per sak.
Kemudian harga minyak goreng juga mengalami kenaikan Rp14 ribu per liter dari harga sebelumnya Rp13 ribu per liter, gula pasir juga naik di harga Rp14 ribu per kilogram dari harga Rp13 ribu per kilogram, tepung terigu naik menjadi Rp14 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp13 ribu per kilogram.
Harga cabai merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp45 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp40 ribu per kilogram, bawang putih juga mengalami kenaikan menjadi Rp28 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp26 ribu per kilogram, tomat naik menjadi Rp12 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp10 ribu per kilogram.
Jeruk nipis juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp15 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp8 ribu per kilogram, serta harga sayuran jenis kentang juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp15 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp10 ribu per kilogram.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, kata Rifki, yaitu pada jenis telur ayam dari harga sebelumnya Rp50 ribu per papa nisi 30 butir menjadi Rp48 ribu per papan, serta bawang merah dari harga Rp45 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu per kilogramnya.
“Memang tidak bisa dihindari, harga barang memang rata-rata naik, kami juga kasihan ke konsumen, tapi mau bagaimana lagi karena kami harus menyesuaikan harga beli,” ujar Rifki.
Load more