Sumatera - Baru-baru ini viral soal dukun berjulukan Pesulap Hijau di media sosial Isntagram. Pasalnya, puluhan ibu-ibu muda menjadi korban pencabulan Pesulap Hijau, yang berinisial BY (48), warga Padang Tiji, Pidie, Aceh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dukun yang berjulukan Pesulap Hijau ini melakukan modus pengobatan alternatif dan kemudian diduga melakukan pencabulan terhadap puluhan pasiennya atau kaum ibu-ibu muda. Hal ini dikatakan Staf Operasional Lembaga Badan Hukum (LBH) Banda Aceh, Farah kepada awak media.
"Dari puluhan korban Pesulap Hijau, sebanyak lima orang telah melaporkan ke LBH. Ada korban berusia 25-30 tahun, dan rata-rata korbannya adalah ibu-ibu muda yang posisi suaminya bekerja di luar daerah," pungkas Farah, seperti yang dikutip tvonenews.com dari pemilik akun isntagram kabaraceh, Kamis (6/10/2022).
Jadi, lanjutnya menerangkan, bahawa rata-rata suami korban bekerja di luar daerah, seperti di Banda Aceh dan pelaku ini modusnya mengobati pasiennya.
Kemudian, menurut Farah, bawha praktek pengobatan itu sudah berlangsung selama 5 tahun, dan sebelum menjalani pengobatan, pasien diminta untuk menggantikan baju dan mengenakan baju serta sorban berwarna hijau.
"Sebelum praktek dilakukan, korban harus mengganti baju dan mengenakan sorban hijau, dan biasanya pelaku selalu meraba bagian lutut para korbannya," ungkapnya.
Sambungnya mengatakan, awalnya korban menjalani pengobatan hanya menggunakan air putih, tetapi pada pengobatan ketiga dan keempat, ia katakan, dukun yang berjulukan Pesulap Hijau itu, menelpon korban lalu berkata bahwa korban adalah pilihan Waliyullah dan harus segera menikah dengannya.
Tak hanya itu saja, ia juga jelaskan, pertemuan 1 dan 2 obatnya cuman air putih, lalu saat pengobatan ketiga dan keempat Pesulap Hijau bilang bahwa korban merupakan pilihan Waliyullah, harus menikah dan syaratnya harus berhubungan badan.
"Sebelumnya para korban sempat menolak ajakan dari Pesulap Hijau, tetapi secara tiba-tiba pelaku menemui korban lalu memegang kepala korban dan akhirnya korban pun ikut terperangkap dalam bujuk rayu pelaku," beber Farah seperti yang dikutip kembali dari akun media sosial tersebut.
Di samping itu, ia juga ungkapkan bahwa pelaku juga sempat mengancam puluhan korbannya, jika tidak mau berhubungan badan akan ditambahkan dua kali lipat sakit yang diderita, dan keluarga korban akan dibunuh secara gaib.
"Dia mengancam korbannya jika korban tidak mau berhubungan badan,diancam dengan sakitnya akan ditambah dua kali lipat dan keluarga korban akan dibunuh secara gaib, dan sebenarnya korban tidak berani melaporkan apalagi korban punya suami," jelasnya. (Aag)
Load more