Langkat, Sumatera Utara - Warga yang bermukim di Afdeling atau kawasan permukiman XI (sekarang Afdeling VIII) dan Afdeling X, yang berada di PTPN2 Kwala Sawit dan sekitarnya, sudah dua pekan belakangan ini merasa resah dengan kemunculan beberapa Harimau di area kebun milik BUMN.
Menurut keterangan masyarakat sekitar, mereka pernak melihat kawanan Harimau yang berjumlah sekitar 5 ekor. Kawanan Harimau tersebut juga sudah memangsa hewan ternak milik warga.
"Sekitar setengah bulan yang lalu 2 ekor Lembu milik warga sudah di mangsa oleh kawanan Harimau tersebut," ungkap Adi yang merupakan warga sekitar saat dihubungi awak mesia pada Senin (30/5/2022) sore.
Selain memangsa Hewan ternak, warga sekitar juga mengaku pernah menemukan tapak Harimau disekitar perkampungan yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.
"Kami merasa ketakutan dengan munculnya harimau tersebut. Kami juga takut keluar rumah. Sebagai warga, kami berharap aparat terkait dapat menangkap atau mengusir kawanan harimau tersebut," ungkap warga sekitar menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah (Kasiwil) ll Stabat, Herbert Aritonang, menegaskan di Desa Sei Serdang memang kerap terjadi konflik munculnya kawanan Harimau.
"Konflik tersebut kerap terjadi di Perkebunan Puskopad, PT Prima maupun PTPN2. Semua kejadian di areal perkebunan Kelapa Sawit dan korbannya ternak Lembu yang dibiarkan berkeliaran dan tidak dikandangkan," ungkap Herbert Aritonang saat dikonfirmasi awak media terkait kemunculan Harimau tersebut, Senin (30/5/2022) petang.
Herbet Aritonang juga menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan pihaknya saat ini sudah memasang kandang jebak di areal perkebunan PT Prima Desa Sei Serdang.
"Sudah sekitar sebulan kandang jebak dipasang disana. Bahkan memakai umpan berupa kambing hidup. Namun sampai sekarang belum ada yang tertangkap. Sedangkan untuk jumlah (Harimau) tidak akurat, namun dugaan kami masih harimau yang sama dan jaraknya paling jauh hanya 5 Km," tegas Helbert Aritonang.
Sebagai Kasi Wilayah ll Stabat, Helbert Aritonang menghimbau kepada warga masyarakat, khususnya yang mempumyai hewan ternak, agar dikandangkan pada malam hari.
"Diharapkan ternak warga agar dilandanhkan pada malam hari, karena kami sedang pasang kandang jebak. Sebab kalau masih ada lembu berkeliaran pada malam hari, maka satwanya tidak akan mau makan kambing umpan," ucapnya.
Ia juga menghimbau warga masyarakat agar tidak keluar ke ladang setelah maghrib dan subuh. Sebab, Harimau aktif pada malam hari sampai subuh.
"Kalau ke ladang usahakan jangan sendirian dan usahakan berkelompok serta bawa bunyi bunyian untuk menakuti harimau dan memasang obor di sekitar batas hutan dengan perladangan," tutup Helbert Aritonang. (tht/chm)
Load more