Bungo, Jambi - Sejumlah harga komoditas rempah-rempah di pasar tradisional Muara Bungo mengalami kenaikan. Seperti jahe, kunyit, dan kencur rata-rata naik berkisar 20 persen per kilonya.
"Untuk jahe saat ini naik menjadi Rp52.000 yang semula dengan harga Rp50.000 per kilonya. Begitu juga dengan harga kunyit, dari Rp25.000 per kilonya, menjadi Rp40.000, kemudian kencur dari harga Rp48.000 menjadi Rp60.000 per kilonya," ujar Sijus, salah satu pedagang di Pasar Atas Bungo, Jumat (27/5/2022).
Menurutnya, kenaikan harga rempah-rempah saat ini dipicu karena tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Bungo, sehingga membuat para petani rempah-rempah gagal panen. "Naiknya harga jula beli rempah-rempah saat ini, dikarenakan para petani gagal panen yang disebabkan tingginya curah hujan beberapa hari terakhir," ungkapnya.
Akibatnya, dengan naiknya harga sejumlah rempah-rempah seperti jahe, jahe merah, kunyit putih dan bumbu dapur lainnya, pendapatan para pedagang menjadi turun. "Semenjak harga rempah-rempah naik mulai dari habis lebaran ini, pemasukan dari penjualan biasanya mencapai Rp150.000 sehari sekarang sepi, palingan dapat Rp50.000 sehari," jelasnya.
Sementara itu, keluhan tersebut juga dirasakan oleh para pedagang jamu keliling. Nurhalimah, seorang pedagang jamu keliling mengaku tidak bisa menaikkan harga jamu dagangannya karena khawatir kehilangan pelanggan. "Untuk harga jamu masih sama, tidak kami naikan,Rp5000 saja per gelas,” pungkasnya. (dar/wna)
Load more