“Menekan prevalensi stunting adalah kewajiban kita bersama. Kami siap menjalankan segala upaya mewujudkan penurunan prevalensi 1,85% pertahun,” katanya lagi.
Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain permasalahan ekonomi, faktor pendidikan juga mengambil porsi besar dalam permasalahan ini.
Untuk itu, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang terlibat di dalam projek ini mengungkapkan komitmennya membantu PalmCo memberikan pendampingan dan edukasi.
“Sebagai akademisi tentunya memiliki fungsi pengabdian kepada masyarakat, UINSU komit menyukseskan Program Pengentasan Stunting melalui eduksi yang ada,” ucap Wakil Rektor III UINSU Prof Katimin.
Load more