Perwakilan siswa SMKN 10 Medan, Bernadeta, juga merasa kecewa. Pasalnya, akibat kelalaian pihak sekolah, ratusan siswa hanya mendapat kesempatan untuk mendaftar Perguruan Tinggi Negeri melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) bukan lewat SNBP.
Bernadeta juga mengaku saat batas akhir finalisasi PDSS untuk pendaftaran SNBP pada 31 Januari 2025 lalu, ia bolak balik mempertanyakan ke operator sekolah. Hingga batas perpanjangan hari ini, penginputan tersebut tetap bermasalah.
"Sampai sekarang kabar dari mereka aja enggak ada, jadi nihil. Ya, kecewa. Harapannya adik-adik kelas tidak merasakan apa yang kami rasa saat ini. Semoga tidak terulang kembali di masa mendatang.
Sementara itu menyikapi permasalah ini, Kepala Seksi SMK cabang Dinas Pendidikkan Sumut, Duta Syailendra menilai kesalahan ini disebabkan oleh sistem injury time saat pengaplikasian penginputan PDSS.
Dengan waktu bersamaan, terjadi penumpukan data dari tiap sekolah yang menyebabkan sistem eror.
Ia pun akan berusaha menyelesaikan permasalahan ini dan mencari solusi dengan mengirim surat ke Kementerian Pendidikkan dan Kebudayaan.
"Saya lihat ini keterlambatan orang ini masuk data beramai-ramai pada hari terakhir jadi petugasnya meng-entry data pada saat injury time. tentu ini berbahaya. Kesalahan sudah pasti kalau dari sisi kita melihat ini salah operator, maka kita carikan solusi kirim surat ke pusat. Karena di Jakarta beberapa tempat juga terjadi hal sama. Insya Allah kita usahakan, kalau perlu saya menghadap ke Kementerian, soalnya ini merugikan siswa-siswa. Dan bukan ini bukan kesalahan siswa," ucapnya. (ayr/wna)
Load more