Pentingnya Regulasi Khusus Bernama "Short Term Visa" untuk Iklim Pariwisata Kepulauan Riau
- Tim tvOne/Kurnia
Guntur berharap insentif regulasi berupa penerapan short term visa dapat diterapkan tahun ini, sehingga menjadi sesuatu yang menguntungkan Kepulauan Riau sebagai border Tourism. Regulasi itu dia katakan akan menjadi "obat" bagi ekosistem pariwisata di Kepri yang hari ini dianggap sedang tidak baik-baik saja karena kendala aksesibilitas, baik soal visa maupun tarif.
"Dengan munculnya kebijakan baru ini nantinya, iklim pariwisata kita akan semakin kompetitif, dan target kunjungan bisa tercapai," sebut Guntur.
Menurut Guntur, karakter wisman yang berkunjung ke Kepri adalah wisatawan dengan jarak dan waktu yang pendek disebabkan jarak yang sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia. Di kedua negara yang kini menduduki jumlah wisman terbanyak di Kepri ini juga cukup banyak terdapat penduduk negara asing subject visa sebagai pemegang permanent residence.
"Mereka yang umumnya ekspatriat memiliki potensi yang tidak sedikit untuk berlibur ke Kepri," jelas dia.
Guntur lalu mencontohkan, Kepri saat ini merupakan daerah dengan lapangan golf terbanyak, yakni 10 lapangan golf berskala internasional. Tujuh lapangan berada di Bintan, dan tiga lagi berada di Bintan. "Kalau warga negara asing yang tinggal di Singapura atau Malaysia harus bolak balik ke Kepri untuk bermain golf tetapi harus membayar visa, maka itu dinilai tidak kompetitif," sebutnya.
Pemberlakuan short term visa yang diharapkan tarifnya jauh lebih murah diyakini Guntur dapat memantik kunjungan wisman untuk datang ke Kepri.
"Kita tunggulah, semoga bulan ini keluar insentif regulasi yang menguntungkan Kepulauan Riau sebagai border Tourism. Dengan munculnya kebijakan baru ini, iklim pariwisata kita akan semakin kompetitif, dan target kunjungan bisa tercapai," tutupnya. (ksh/wna)
Load more