Pentingnya Regulasi Khusus Bernama "Short Term Visa" untuk Iklim Pariwisata Kepulauan Riau
- Tim tvOne/Kurnia
Wisatawan Mancanegara menikmati pantai di Bintan. (tim tvOne/Kurnia)
Gubernur Ansar menilai kebijakan biaya VoA khusus wisata selama 30 hari sebesar Rp500 ribu masih memberatkan turis asing yang akan berlibur ke Kepri, khususnya ke Batam dan Bintan. Kepada Dirjen Imigrasi Ansar meminta regulasi yang spesial, yakni pengurangan biaya visa untuk kunjungan wisata tiga atau tujuh hari. Dia mempopulerkannya dengan Short Term Visa.
Dengan regulasi spesial itu Ansar meyakini wisatawan akan lebih tertarik datang dan berlibur ke Kepulauan Riau. "Untuk mengejar target kunjungan wisman, tentu dibutuhkan diskresi dari pemerintah pusat," kata Ansar di Tanjungpinang belum lama ini.
Memperkuat Posisi Border Tourism
Kepulauan Riau, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura memiliki peluang besar untuk menyumbang angka kunjungan wisatawan dalam jumlah besar. Status sebagai border tourism, sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti adalah sebuah keuntungan tersendiri.
Sebelum Pandemi COVID-19 merebak, Kepri berada di posisi tiga sebagai daerah penyumbang kunjungan wisman terbanyak di tanah air. Jumlah kunjugan wisman ke Kepri pada tahun 2019 tercatat sebanyak 2.864.795 kunjungan.
Angka itu nyaris menyentuh di angka 3 juta kunjungan sebagaimana yang ditargetkan Menparekraf Sandiaga Uno untuk jumlah kunjungan wisman di Kepri tahun 2024 ini.
Di Tanjungpinang belum lama ini, Guntur Sakti menyatakan jika target semula sebesar 25 persen dari total target jumlah wisman nasional 2024 yang ditetapkan Kemenparekraf kepada Kepri terkesan sedikit ambisius, meski pada akhirnya Menparekraf menurunkannya menjadi 1,8 juta hingga 2,1 juta kunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti. (tim tvOne/Kurnia)
Pesimisme akan tercapainya target itu terlebih dari jumlah kunjungan wisman ke Kepri pada triwulan pertama 2024 yang baru menyentuh di angka 400 ribu. Jumlah ini disebut Guntur tidak relevan dari target triwulan pertama yang seharusnya mencapai 700 ribu kunjungan untuk mencapai target semula sebesar 3 juta kunjungan.
Namun, lanjut Guntur, target ditetapkan Kemenparekraf untuk tahun 2024 ini akan menjadi relevan jika target itu merupakan sebuah effort kepada Kepri sebagai border tourism. "Effortnya ada insentif regulasi dalam bentuk kebijakan Visa on Arrival Kepulauan Riau. Itu diperjuangkan setelah Menpar mengeluarkan pernyataan target kunjungan wisatawan sebesar 3jt kunjungan," sebut Guntur.
Load more