Tanjungpinang, tvOnenews.com - Industri halal bukan hanya menjadi fokus negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga negara-negara minoritas Muslim seperti Korea Selatan yang telah berhasil memperkuat ekspor produk halalnya sejak 2015, dan kini mampu terus meningkatkan ekspor produk halalnya.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma'ruf Amin, saat membuka acara Kepulauan Riau Ramadhan (KURMA) Fair 2024, yang diselenggarakan di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang pada Jumat (15/3/2024). Kegiatan yang berlangsung 10 hari, mulai 15 hingga 24 Maret mendatang ini menandai komitmen Indonesia dalam mengembangkan industri halal di tingkat nasional dan global.
Di Indonesia, kata Wapres, pengembangan industri halal juga dilandasi kesadaran akan potensi besar tersebut, serta diarahkan untuk mendukung cita-cita Indonesia menjadi pusat produsen halal terkemuka dunia.
“Pemerintah menjadikan industri halal bagian penting dari transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Ma'ruf Amin, usai membuka KURMA Fair 2024.
Lebih lanjut Ma'ruf mengatakan, Masterplan Industri Halal Indonesia 2023–2029 menitikberatkan pada peningkatan produktivitas, penguatan keuangan dan infrastruktur, serta penerapan kebijakan yang mendukung ekosistem industri halal.
Salah satu aspek kunci dalam pengembangan industri halal adalah pembangunan ekosistem rantai nilai halal yang kuat. Ini mencakup seluruh proses produksi, sertifikasi, dan distribusi produk halal dengan prinsip inklusif dan berkelanjutan.
"Dalam rangka meningkatkan daya saing industri halal, kita perlu memperkuat infrastruktur dan melakukan inovasi kolaboratif dalam pemanfaatan teknologi," ungkap Ma'ruf Amin.
KURMA Fair 2024, yang juga akan disertai dengan seminar internasional, bertujuan untuk mengembangkan ekosistem rantai nilai halal serta meningkatkan literasi masyarakat akan produk halal.
"Ini adalah kerja besar yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, serta pelaku usaha industri halal di Indonesia," katanya.
Terakhir Ma'ruf Amin mengatakan, dalam pengembangan ekosistem rantai nilai halal, perlu penguatan infrastruktur dalam peningkatan daya saing dan produktivitas industri halal. “Kedua, perlunya inovasi dan kolaborasi riset serta pemanfaatan teknologi dalam penguatan ekosistem rantai nilai halal yang inklusif, beretika dan berkelanjutan,” pungkasnya. (ksh/wna)
Load more