Hal yang sama juga terlihat di RSUD Panyabungan, dari 46 pasien yang mengalami keracunan seluruhnya sudah pulang ke rumah masing-masing.
Pada Kamis malam (22/2/2024) lalu, ratusan warga Sibanggor Julu dan Sibanggor Tongga Kecamatan Puncak Sorik Merapi dilarikan ke berbagai rumah sakit karena mengalami keracunan massal.
Warga dua desa tersebut mengeluhkan pusing, mual bahkan muntah-muntah akibat menghirup gas berbau busuk yang diduga jenis H2S.
Pada hari yang sama, pihak perusahaan tambang panas bumi, PT Sorik Merapi Geotermal Power (PT SMGP) sedang melakukan aktivitasi atau uji alir sumur tambang panas bumi di V-01 sekitar 700 meter dari permukiman warga.
Pihak perusahaan membuka sumur tambang untuk mengukur kekuatan panas bumi yang dihasilkan. Diduga panas bumi yang keluar juga mengandung gas berbahaya jenis H2S atau hidrogen sulfida.
Kejadian yang sama kerap berulang saat dilakukan uji alir sumur tambang, bahkan awal tahun 2021 lalu mengakibatkan lima orang meninggal dunia akibat terpapar gas H2S.
Sementara itu, pihak perusahaan tambang panas bumi, PT SMGP yang dijadwalkan hadir padab pertemuan antara masyarakat, pemerintah dan perusahaan pada Jumat sore (23/2/2024) di Aula kantor Bupati Madina justru tidak hadir. (rsr/wna)
Load more