Biadab! Paman dan Putra Sulung Rudapaksa Ponakan hingga Hamil Delapan Bulan, Begini Kronologisnya
- Tim tvOne/Yoga Syahputera
Artinya, SNHD, anak pertama dari MRD diduga telah merudapaksa sepupunya sendiri selama hampir 3 tahun. Disebutkan YT, masih dari pengakuan korban, perbuatan biadabnya ini dilakukan SNHD pada sore hari saat rumah kosong, di mana ayah dan ibunya tak ada dan korban sendirian.
“Sejak SD sekitar kelas VI dia ngaku dilecehkan SNHD,” tutur YT.
Sementera itu, aksi bejat yang dilakukan MRD berlangsung sekitar tanggal 12 Juli 2022 sampai 13 Agustus 2023. Saat itu, MRD diduga memerkosa korban hanya beberapa hari setelah ia dan istrinya berpulang haji. Dari pengakuan korban, MRD melancarkan aksi bejat kepada keponakannya pada malam hari. Sementara anak pertamanya, SNHD pada sore hari.
“Si paman ini disebut melakukan itu waktu korban kelas 2 SMP, sekitar tahun 2022. Itu kejadian sepulang dia haji sama istrinya,” lanjut YT menceritakan pengakuan anak muridnya.
Usai mengetahui AZZ hamil akibat dugaan pemerkosaan, pihak sekolah dan Lembaga Perlindungan Anak mengungsikan korban ke rumah aman. Menurut guru dan pihak lainnya, di sini korban akan lebih aman karena jauh dari para pelaku.
Korban Disebut Putus Asa hingga Berupaya Bunuh Diri
Disebutkan juga, akibat stress mengandung anak hasil dugaan pemerkosaan, korban dilaporkan kurang lebih tiga kali mencoba bunuh diri. Kata YT, siswi yatim piatu ini bingung, malu dan tak tahu harus berbuat apa terhadap janin yang dikandungnya.
“Dia sering mau mencoba bunuh diri. Berapa kali sudah 3 kali saya dengar mau menyusul ibunya, kata dia,” ungkapnya.
Sementara itu, setelah kasus rudapaksa yang dialami siswi SMP berinisial AZZ (14) terbongkar, pihak keluarga pelaku ingin kasus diselesaikan secara damai. Selain mengajak damai, korban dijanjikan akan dinikahi salah satu tersangka, yaitu SNHD.
Ajakan berdamai ini, usai korban mulai buka suara kepada wali kelasnya pada 16 Agustus 2023 lalu dan keluarga tersangka mulai panik. Pernikahan ini diharapkan bisa menyelesaikan permasalah yang kian membesar.
Namun baik kepala sekolah, guru dan sejumlah lembaga perlindungan menolak permintaan keluarga tersangka. Mereka menilai, menikahkan korban dugaan rudapaksa dengan terduga pelaku bukan menyelesaikan permasalah.
Load more