Solok, tvOnenews.com - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok memasang alat pemantau kualitas udara ambien dengan metode passive sampler tahap I untuk memantau Indeks Kualitas Udara (IKU).
Kepala UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok Hendra Pilo di Solok, Minggu, menjelaskan metode passive sampler adalah suatu metode yang menggunakan sistem penyerapan gas secara difusi melalui media yang dipaparkan dalam waktu tertentu tanpa menggunakan pompa penghisap, dengan memanfaatkan sifat fisik gas yang berdifusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
“Parameter yang diuji adalah NO2 dan SO2, pemaparan sampel dilakukan selama 14 hari. Jadi tanggal 10 Juli sampel tersebut diambil kembali dan dikirim ke KLHK, Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara di Jakarta,” kata Hendra.
Ia menyebutkan pemasangan ini dilakukan di empat titik lokasi yang berbeda yaitu di Dinas perhubungan (Peruntukan transportasi), SDN 19 Tanah Garam (peruntukan agro industri), DLH (peruntukan pemukiman) dan Komplek Perkantoran Balai Kota Solok (peruntukan perkantoran).
Seiring kemajuan di bidang teknologi dan berkembangnya lokasi-lokasi industri, kata dia, maka memunculkan kekhawatiran penurunan tingkat kualitas udara yang berdampak pada tercemarnya udara.
Pencemaran udara menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara diartikan sebagai turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya, yang akhirnya tidak dapat digunakan lagi sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya.
Ia mengatakan sehubungan dengan kekhawatiran akan terjadinya penurunan kualitas udara beserta dampak negatifnya bagi makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba) serta bangunan-bangunan fisik, maka dilakukan pemantauan kualitas udara ambien.
Load more