Ragustas, Merek Tas Wanita Berbahan Jeruk dan Kulit Bebek Karya Narapidana Rutan Tanjung Gusta Kelas I Sumut Tembus Pasaran
- Tim TvOne/Yoga Syahputra
"Saat ini ada satu orang WBP kita sebagai tenaga ahli yang menyalurkan bakat dan skilnya dibantu empat orang WBP lainnya. Ini orang orang yang terpilih mau berkreatifitas tanpa batas di dalam penjara ini, ungkap Nimrot.
Lamanya pengerjaan tas berbagai bentuk khusus wanita itu pun dijelaskan Nimrot.
Dimana tas yang terbuat dari bahan kulit Bebek bisa diproduksi sebanyak 20 tas dalam satu minggu.
"Artinya saat ini, dua puluh tas dapat dibuat WBP dengan kualitas yang terjamin dan lulus sortir ya untuk dipasarkan. Jadi kalau dari 20 tas khusus berbahan kulit Bebek diprodiksi seminggu, berarti sedikitnya dua atau tiga tas perhari bisa selesai dibuat mereka", jelas mantan Kepala Pengamanan Rutan Kelas I Tanjung gusta Medan ini.
Sementara untuk pembuatan tas berbahan jeruk, Nimrot menjelaskan bisa memproduksi lima tas dalam seminggu. Dimana dalam pembuatannya lebih rumit dan butuh ketelitian agar hasilnya maksimal.
"Untuk produksi tas berbahan kulit jeruk agak rumit memang pengerjaannya. WBP kita ini pun tidak mau sembarangan mengerjakan. Artinya mereka lebih mengutamakan mutu dan kualitas tas daripada mengejar target kuantitas", jelas Nimrot.
Dan saat ini setelah melalui berbagai tahapan mulai dari sortir hasil produksi hingga awalnya dipasarkan ke internal pegawai, produk Raguatas pun mulai dipasarkan ke luar.
"Awalnya setelah dipriduksi, kita melihat dulu mutunya dan cost pembuatannya. Setelah kita perbandingan antara mutu dan cost biaya, ternyata harganya terjangkau dimasyarakat dan masih dapat diperoleh keuntungan meski masih jumlah kecil yang diterima WBP kita ini", terang Nimrot.
Nimrot mengungkapkan saat ini pemasaran Ragustas masih dibatasi jumlah pemasarannya. Ia mengungkapkan hanya lima tas perminggu yang dijual ke pasaran.
Dan untuk lebih memperkenalkan produk Ragustas berbahan kulit jeruk dan kulit bebek tersebut, Nimrot pun mengatakan saat ini produk tersebut ikut dipamerkan di PRSU.
"Saya berharap masyarakat dapat menerima hasil karya warga binaan pemasyarakatan setelah selesai menjalani pidana, jadi kita tidak hanya bisa mengatakan mereka jahat tapi kita tidak bisa memberikan kesempatan atau solusi bagi mereka untuk bertobat. Inilah yang kita buat dan syukur diterima serta di dukung jajaran Kanwil Kemenkumham, dan pastinya didukung penuh", terang Nimrot.
Load more