Memilukan, Lima Bersaudara dari Keluarga Prasejahtera di Mandailing Natal Alami Gangguan Penglihatan, Tiga Diantaranya Buta
- Tim TvOne/ Romulo
Mandailing Natal, tvOnenews.com - Lima orang bersaudara di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, mengalami gangguan penglihatan, dan tiga di antaranya mengalami kebutaan total. Kondisi ini terjadi sejak usia mereka mencapai lima bulan. Selain kelainan genetika, kesulitan ekonomi menjadi kendala bagi keluarga ini dalam memenuhi kebutuhan gizi, terutama untuk kesehatan mata.
Hati siapa pun pasti tersentuh melihat penderitaan keluarga ini yang hidup dalam kondisi prasejahtera. Pasangan Muksin Rangkuti dan Netti Herawati, warga Lorong Tiga, Kelurahan Pidoli Dolok, Panyabungan, Madina, menghadapi kesusahan yang memilukan.
Sangat mengharukan melihat lima dari tujuh bersaudara mengalami gangguan penglihatan, dan saat ini tiga di antaranya sudah mengalami kebutaan total.
Netti Herawati, sang ibu yang malang, menghabiskan hari-harinya untuk merawat anak-anaknya.
Bupati Madina, Jafar Sukhairi Nasution, saat mengunjungi keluarga Muksin Rangkuti dan Netti Herawati.
Setiap hari selama 24 jam, dia harus memperhatikan, merawat, dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya, mulai dari makan, mandi, mengganti baju, hingga ke toilet.
Tempat tinggal sederhana mereka masih belum memiliki WC atau jamban.
"Ya, begitulah keadaannya, Pak. Di dalam rumah mereka sudah terbiasa dan tahu caranya. Mereka bermain di halaman, tapi harus selalu diawasi. Saya harus menyediakan pakaian mereka, menyiapkan makanan, dan jika mereka buang air besar, harus ke proyek saluran irigasi di belakang rumah, tidak terlalu jauh. Tapi tidak ada WC. Setelah Lebaran, kami mendapatkan bantuan tangki septik, tapi belum dibangun," cerita Netti Herawati mengenai kehidupannya selama belasan tahun terakhir.
Menurut Netti Herawati, anak-anaknya yang mengalami gangguan penglihatan adalah anak kedua hingga anak keenam.
Anak kedua dan anak keenam saat ini mengalami juling parah, tetapi mereka masih bisa melihat meskipun dengan keterbatasan.
Sedangkan anak ketiga, keempat, dan kelima sudah mengalami kebutaan.
"Awalnya, anak-anak lahir normal dan dapat melihat seperti biasa. Namun, saat mereka berusia lima bulan, gejala gangguan penglihatan mulai muncul setelah mereka menderita demam dan infeksi. Kondisi mereka semakin memburuk seiring bertambahnya usia, sehingga saat mereka masuk sekolah, mereka sudah tidak dapat melihat," ujar Netti Herawati dengan dukacita.
Load more