"Banyak yang memesan menu pindang Bor Gibor ini, menu ini menjadi andalan warung kami. Bukan hanya masyarakat setempat, tetapi juga pengunjung yang singgah ingin mencobanya. Alhamdulillah mereka sangat menikmatinya," ujarnya, Sabtu (17/06/2023).
Mariah menjelaskan bahwa pindang Bor Gibor merupakan masakan khas suku Daya di Kabupaten Oku Selatan. "Ini merupakan masakan khas daerah kami, suku Daya. Karena banyak durian di wilayah kami sejak lama, campuran durian yang difermentasi dicampur ke dalam masakan pindang telah menjadi legenda hingga saat ini," katanya.
Meskipun ikan baung memberikan cita rasa yang lebih nikmat, tetapi karena sulit didapatkan, ikan mujaer atau ikan patin dapat digunakan sebagai pengganti. "Lebih nikmat jika menggunakan ikan baung, tetapi bisa diganti dengan ikan lain jika ikan baung tidak tersedia," tambahnya.
Salah seorang pengunjung warung makan yang menjual pindang Bor Gibor, Hassan Sadikin, mengakui bahwa pindang tersebut memang memiliki cita rasa khas dengan aroma tempoyak yang dicampur dengan daun kemangi.
"Saya berasal dari luar kota, tetapi jika saya melintas di kota Muaradua, saya selalu mencari warung makan yang menyajikan masakan Bor Gibor. Saya sudah ketagihan dengan masakan ini," katanya.
Hassan juga menambahkan bahwa harganya relatif terjangkau, satu porsi pindang Bor Gibor dihargai sebesar Rp30 ribu rupiah saja, dan sudah termasuk nasi dan lalapan lainnya.
"Dengan harga yang terjangkau, pindang Bor Gibor membuat perut kenyang dan lidah bergoyang," tutupnya.
Load more