Cerita Pilu Anak-anak Bandar Rahamat Korban Abrasi Pantai Sumatera: Kami Ingin Sekolah yang Nyaman
- tim tvone - Ahmidal Yauzar
"Yang hancur itu dahulunya taman kanak-kanak - sekarang tidak digunakan lagi. Cuma kami kekurangan kelas dan ruangan. Kelas itu ada 1 sampai 6. Ruangan hanya ada 3, jadi kalau itu bagus bisa dimanfaatkan. Tapi karena tidak ada renovasi terpaksa kami gabung kelasnya,” ungkapnya.
“Hancur inilah, karena banjir rob ini. Apalagi nanti kalau angin itu kencang habis seng-seng itu berterbangan. Itu karena angin makanya hancur gitu," terang Hayati.
Di samping itu, tiap kali banjir Rob datang, ia katakan, orang tua murid banyak memilih anaknya untuk libur sekolah. Sebab, gedung dan fasilitas desa lainnya turut jadi korban, sehingga kegiatan cari nafkah banyak terhambat.
Selain itu, warga setempat, Putra (33) mengungkapkan, pantai ini dahulu jauh ke depan. Semakin hari tiupan angin barat itu mengikis lalu abrasi.
"Jadi hancur ini akses jalan masyarakat. Kalau banjir anak-anak di sini enggak mau sekolah. Menunggu air surut, guru-guru juga begitu. Kalau banjir rob di jalan putus itu bisa sepinggang. Kalau anak-anak bisa tenggelam. Kalau mendesak misalnya sakit maupun kemalangan tunggu surut. Jika mau cepat naik sampan," ungkap Putra.
Bahkan, dia sebutkan yang membuat dirinya khawatir adalah Rob. Karena sering dijadikan anak desa sebagai sarana bermain. Ia akui dirinya was-was akan keselamatan anaknya.
Tak sampai di situ saja, pada tahun 2014 silam, seorang anak tersengat listrik dan meninggal dunia karena kurang waspada saat bermain.
"Yang namanya anak-anak kalau banjir itu kegembiraan untuk dia. Tapi kekhawatiran untuk kita. Meskipun hanya terjadi sebulan sekali saat pasang naik, tetapi Rob di Bandar Rahmat bisa berlangsung berkepanjangan," ucapnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Belawan mencatat pada periode April-Mei 2023, banjir rob setidaknya telah menerjang kawasan pesisir pantai Sumatera Utara lebih dari sekali.
Banjir rob mulai menggenangi permukiman masyarakat sejak pukul 11.00 WIB dan surut sekitar pukul 16.00 WIB dengan ketinggian air mencapai 30-50 sentimeter.
Rob memicu terjadinya abrasi. Beberapa tahun terakhir abrasi bisa berdampak lebih ganas karena fenomena perubahan iklim.
Load more