Padang, tvOnenews.com - Tim Search and Rescue (SAR) Mentawai gabungan memperluas pencarian korban kapal karam di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (28/3/2023). Pencarian tersebut melibatkan TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta masyarakat setempat.
Petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap Andus (21), satu dari 15 korban yang dinyatakan masih hilang pada tiga peristiwa kecelakaan kapal yang terjadi Jumat (25/3/2023) lalu. Sedangkan 14 korban lainnya berhasil dievakuasi secara bertahap dalam kondisi selamat.
Menurut Kepala SAR Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Akmal mengatakan, korban diduga terseret ombak atau terdampar di hutan bakau yang berada di sekitar perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Hari ini pencarian diperluas dari Goisi Oinan menggunakan dua perahu karet," kata Kepala SAR Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Akmal
Akmal mengatakan, dua perahu karet tersebut akan menyisir bibir pantai serta titik yang telah ditentukan sebelum operasi pencarian dilakukan. "Kemudian, apabila dalam pencarian dijumpai hutan bakau maka tim SAR gabungan juga masuk untuk mencari korban,” katanya.
Sebelumnya, pada Jumat (24/3/2024) terdapat tiga kejadian kapal karam akibat terjangan ombak besar. Pertama, kapal pengangkut barang (material) dengan tujuh orang penumpang. Kapal tersebut berangkat dari Tua Pejat menuju Karang Bajat. Dalam perjalanan, kapal itu dihempas ombak dan karam di sekitar Selat Bunga Laut.
Awalnya tim hanya menemukan tiga orang. Tak berapa lama kemudian tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban dalam kondisi selamat. Sementara, satu penumpang lainnya hingga kini belum ditemukan.
Kejadian kedua, yakni kapal nelayan KM Indrawati yang berlayar dari Kota Padang ke perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kapal nahas tersebut karam sekitar lima mil dari Pantai Mapadegat saat mencari ikan. "Malam itu juga tiga awak kapal berhasil kita temukan. Mereka terdampar di Pantai Mapadegat," kata dia.
Kepada tim SAR gabungan, ketiga nelayan tersebut mengaku menggunakan pelampung dan fiber. Selain kehilangan kapal, para nelayan tersebut juga mengalami kerugian sekitar 2,5 ton ikan.
Kejadian berikutnya kapal "longboat" yang membawa lima penumpang. Kapal tersebut berangkat dari Tua Pejat menuju arah Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kapal nahas itu diketahui membawa seorang turis asing berkebangsaan Spanyol.
Akmal mengatakan kapal tersebut terbalik karena diterjang angin kencang ditambah gelombang tinggi sekitar empat meter. Berdasarkan catatan SAR setempat, pada saat kejadian tercatat kecepatan angin di atas 20 knot. (ant/wna)
Load more