Pada siang Hari sekitar jam 10 pagi, alam pun bersahabat. Tim Udara yang beranggotakan 5 orang tersebut berhasil Rapeling di sekitar Lokasi Kejadian.
"Aan lah yang berhasil mendarat pertama di lokasi tersebut untuk memastikan personil yang selanjutnya turun aman dari objek2 di sekitar lokasi," terang Basarnas Jambi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/2/2023).
Saat personel kelima hendak turun, di lokasi tersebut mulai menyelimuti kembali kabut yang cukup tebal. Sehingga proses rapeling Anggota ke 5 ini, cukup dramatis dan keputusan Jump Master dari Basarnas yang berada di helikopter juga memutuskan tetap menurunkan Personel ke 5 tersebut.
"Karena dia adalah Dokter Kesehatan yang sangat dibutuhkan di lokasi pada saat itu. Dikarenakan proses rapeling yang sangat cepat, terdapat beberapa barang yang masih berada di helikopter tidak sempat di turunkan karena lokasi helikopter Houvering mulai dikelilingi kabut yang cukup tebal," jelasnya.
Setelah seluruh tim Udara mendarat di lokasi, mereka langsung mencari lokasi korban helikopter mendarat darurat di Bukit Tamiai Tersebut.
"Dengan berjalan kurang lebih 200 Meter, akhirnya mereka menemukan titik lokasi Korban pertama kali di lokasi dan langsung melakukan penanganan awal. Mereka membagi tugas, dari Tim Dokkes langsung meakukan Penanganan terhadap seluruh Korban, dan Tim Basarnas Bersama Brimob langsung membuat Landing Point darurat dengan memotong sebagian pohon dikarenakan di daerah tersebut terdapat pepohonan yang cukup lebat," jelasnya lagi.
Kemudian, mereka langsung membuat tandu darurat dengan Batang pohon dikarenakan terdapat salah satu korban yang membutuhkan Tandu untuk proses pemindahan Korban menuju Sekitar Landing Point darurat untuk proses evakuasi melalui udara.
Load more