"Sampai Gubernur sadar, bahwa bahasanya terlalu sombong. Kami siap pindah provinsi. Kami dibuat geram dengan pernyataan Gubernur. Bukan memberi solusi disaat kami menjerit, malah menyuruh masyarakat Rampi meninggalkan Indonesia. Memangnya negara ini punya nenek moyang dia," kata Karel Sinta, tokoh masyarakat Rampi.
Tokoh masyarakat Rampi lainnya, Freddy Erenst juga menyebut katasambutan gubernur, Andi Sudirman Sulaiman sangat mempermalukan masyarakat Rampi. Karena bahasa tersebut disampaikan di depan unsur Muspida dan disiarkan secara live di kanal youtube.
"Ini Gubernur tidak punya etika komunikasi. Sepertinya dia tidak menganggap kita. Ini pernyataan yg menjijikan dari seorang gubernur, jauh lebih terhormat berkomunikasi dengan seorang yang tidak punya pendidikan dan tidak ada jabatan tapi punya etika," kata Freddy Erenst.(Has/Ask)
Load more