Baubau, tvOnenews.com - Seorang gadis penjual gorengan berusia 14 tahun dirudapaksa sepuluh remaja pria usai dicekoki minuman keras. Tindakan asusila ini dialami korban berkali-kali di empat lokasi yang berbeda di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Bahkan korban sempat ditawari ke pria hidung belang dengan upah lima ratus ribu rupiah namun korban menolak.
Gadis penjual gorengan tersebut masih duduk di bangku kelas VIII di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Baubau, sementara sang ibu hanya seorang pedagang sayur keliling yang kini kondisinya sakit-sakitan.
Setiap hari sepulang dari sekolah korban kerap membantu ibunya mencari nafkah menjual gorengan buatan ibunya dengan berjalan kaki berkeliling kampung. Korban memiliki seorang kakak laki-laki namun jarang pulang lantaran bekerja di daerah yang berbeda sebagai kuli bangunan, sementara sang ayah telah meninggal karena sakit sejak korban berusia dua tahun.
November 2024 awal mula korban yang berinisial KK mengalami rudapaksa oleh seorang teman prianya, peristiwa itu kemudian berulang dengan pelaku yang berbeda. Untuk memuluskan aksinya, para pelaku mencekoki korban dengan minuman keras dan memaksa korban melayani nafsu bejat mereka.
Korban juga diancam akan diviralkan jika menolak keinginan para pelaku, korban yang tak berdaya hanya bisa pasrah. Tindakan asusila yang dialami korban terjadi di beberapa lokasi yang berbeda sejak November 2024 hingga awal Februari 2025, korbanpun tak berani buka mulut lantaran takut akan ancaman para pelaku.
"Anak saya ini dikasi minum minuman keras baru diancam akan diviralkan, terpaksa anak saya hanya pasrah saja karena takut, pelakunya itu ada sepuluh orang tapi baruima orang yang ditangkap, " ungkap HY, ibu korban saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/2/2025).
Menurut ibu korban, kasus ini terungkap setelah beredar gosip korban sedang hamil hingga pihak sekolah memanggil korban untuk klarifikasi. Saat itulah korban mengaku telah mengalami tindakan asusila yang dilakukan sepuluh remaja namun korban tidak hamil. Bahkan korban sempat ditawari ke pria hidung belang oleh teman wanitanya dengan upah lima ratus ribu rupiah namun korban menolak. Atas kejadian itu ibu korban langsung melaporkan para pelaku ke polisi.
"Waktu itu saya dipanggil di sekolahnya kata gurunya anak saya ini sudah mengalami tindakan asusila dan pelakunya, saya hanya bisa sapu dada kasian, bahkan anak saya cerita bahwa ada temannya yang cewek tega juga mau jual anak saya ke om-om mau dibayar 500 ribu tapi anak saya tidak mau, " tutur HY dengan nada sedih.
Berdasarkan keterangan korban, polisi dari Satreskrim Polres Baubau berhasil mengidentifikasi para pelaku dan bergerak cepat menangkap lima pelaku yang masih di bawah umur. Polisi juga telah mengantongi nama lima pelaku lainnya yang kini dalam pengembangan untuk dilakukan penangkapan.
"Kami telah mengambil keterangan korban, menurut pengakuannya diduga ada sepuluh remaja pria yang menjadi pelaku dan sementara ini sudah lima pelaku yang kami amankan, untuk yang lima orang lagi kami sudah kantongi identitas mereka, ini masih dalam pengembangan," ungkap Kasat Reksrim Polres Baubau, Iptu Ridlo Muzayyin Basuki.
Pasca tindakan asusila yang dialaminya, korban mengalami trauma, kini korban dan ibunya sudah tidak berjualan lagi lantaran Sang ibu menderita tumor ganas. Ibu korban berharap para pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. (jai/frd)
Load more