Setelah Pemeriksaan Saksi, Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Pemilik Empang Dibebastugaskan
- Idris Tajannang
Abdul Salam juga mengungkapkan bahwa ia, Fajar, dan dua temannya telah diperiksa di Polres Takalar terkait kejadian tersebut.
"Kami berempat sudah diambil keterangannya di Polres Takalar. Kami diperiksa selama lima jam secara terpisah di ruangan yang berbeda," tuturnya.
Saat dimintai keterangan oleh penyidik, Abdul Salam menegaskan bahwa yang pertama kali ditebas adalah Fajar.
"Saat Abdul Karim datang, dia menegur dengan kata kasar lalu langsung menebas Fajar. Untungnya, Fajar menangkis dengan kursi," jelasnya.
"Saya melihat langsung Fajar ditebas tiga kali. Saat itu, saya langsung kaget dan trauma karena melihat Karim mencabut parang dan langsung menyerang," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Salam juga mengungkapkan kepada penyidik bahwa jika bukan karena Fajar, ia dan dua temannya mungkin juga ikut ditebas.
"Karena jarak antara Fajar dengan kami bertiga hanya sekitar satu meter," terangnya.
Ia juga mendengar Fajar berteriak meminta maaf kepada Abdul Karim saat ditebas.
"Setelah itu, Fajar berteriak menyuruh kami bertiga lari, jadi kami langsung kabur meninggalkan lokasi empang," bebernya.
Di hadapan penyidik, Abdul Salam menyatakan bahwa ia tidak mendengar Fajar mengaku sebagai polisi kepada Abdul Karim.
"Saya tidak dengar kalau Fajar bilang dirinya polisi. Saya juga tidak melihat Fajar memukul Abdul Karim, karena begitu saya kaget, saya langsung berlari. Saya berlari sampai ke Jembatan Patani, sekitar empat kilometer jauhnya," jelasnya.
"Waktu ke lokasi untuk memancing, kami berempat datang dengan mobil," tambahnya.
Pasca kejadian, Abdul Salam mengaku mengalami trauma berat.
"Sampai sekarang saya sulit tidur setelah dikejar dengan parang. Saya benar-benar trauma," tutupnya.(itg/frd)
Load more