"Sudah dua kali saya bicara sama dia dan dia sendiri mengakui, sekarang saya sudah berhentikan, hal ini agar tidak terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan, tentunya ini bagian dari proses bagi guru yang berbuat kesalahan, proses ini dilakukan sesuai mekanismenya, " ujarnya.
Untuk menjerat korbannya, pelaku yang diketahui bernama Ramadan kerap memanjakan para siswanya dengan membelikan jajanan, eberapa diantaranya diberi uang bahkan dua korban sempat diberikan handpone.
Dua korban berinisial SB (15) dan SL (13) kini telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sampolawa dengan didampingi petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Buton Selatan pada Senin (29/1/2024).
Dijelaskan Kapolsek Sampolawa, Iptu Herman Mota, pihaknya telah mengambil keterangan awal dari beberapa korban sehingga untuk kejelasan kasus ini, penyidik masih akan memeriksa para saksi dan korban lainnya.
"Sementara ini kami terima laporan dua korban dan segera kami tindak lanjuti, " tegasnya.
Herman juga mengungkapkan, berdasarkan informasi dari pihak sekolah, oknum guru tersebut sudah 2 tahun melakukan mengajar di sekola tersebut, namun dari hasil pemeriksaan awal, aksi pencabulan ini dimulai sejak Desember 2023.
"Informasinya sejak Desember tahun lalu, namun ini baru informasi awal karena proses pemeriksaan para saksi dan korban baru dimulai, " tutupnya.
Load more