Terkuak! Kronologi Pencabulan Siswi SMP oleh Anak Pimpinan DPRD Seram Bagian Timur
- Istimewa
"Perbuatan kedua di bulan oktober, korban di ajak Ayas untuk ke sekolah, jika tidak ikut perbuatan persetubuhan pada bulan september akan di sebar luaskan, karena takut Bunga terpaksa mengikuti kemauan Ayas," ujar iwan.
Tak puas melakukan aksi bejat terhadap kekasihnya itu, pelaku juga kata Iwan, mengajak teman-temannya melakukan perbuatan senonoh berulang kali kepada korban.
Menurut yang korban cerita, pebuatan senonoh itu berulang kali di lakukan Ayas. Bahkan dia mengajak teman-temannya untuk melakukan hubungan badan dengan bungan hingga januari 2023.
Selain itu, Iwan menerangkan, kasus ini terbongkar saat keluarga mencurigai korban mengalami kesakitan di bagian organ intimnya, selain itu juga ada bekas memar di bagian leher dan punggungnya.
"Korban yang semula membatah dan menghindar saat ditanya, namun orang tua korban terus melakukan pendekatan kepada korban. Alhasil, bunga pun mau menceritakan peristiwa yang dialaminya sejak oktober 2022," ujarnya.
Kepada orang tuanya korban mengaku, dipaksa melayani nafsu seorang anak anggota DPRD SBT. Diketahui pelaku adalah Fiki, anak dari salah satu Wakil ketua DPRD SBT untuk melakukan hubungan intim.
Tak hanya itu, ia juga ceritakan bahwa korban mengaku, ada pelaku lainnya, selain Ayas kekasihnya yang melakukan pencabulan itu.
"Kami curiga adik kami ini sakit di bagian intim, dan memar di bagian leher dan punggumg. Namun setelah diintrogasi, adik kami mengaku dipaksa berhubugan intim," jelas iwan.
Iwan juga mengungkapkan dari kejadian itu, pihak keluarga Bunga berinisiatif melakukan pendekatan dengan orang tua pelaku untuk membicarakan kejadian peristiwa yang dialami korban.
"Mereka sebelumnya berniat baik agar kasus ini dibicarakan secara kekeluargaan dengan orang tua Fiki, yang merupakan Wakil Ketua DPRD SBT. Namun, upaya itu gagal lantaran Fiki membatah. Bahkan dia bilang korban juga pernah di setubuhi enam orang temannya," ujarnya.
Untuk diketahui, hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga para pelaku yakni Ketua Fraksi PKS DPRD SBT dan Wakil Ketua DPRD, tidak bisa di hubungi. (chy/aag)
Load more