Kotawaringin Timur, Kalteng - Sebanyak 3200 tenaga kontrak (tekon) pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hari ini berlomba mengikuti test evaluasi atau test ulang, untuk bisa diangkat kembali menjadi pegawai kontrak daerah. Pemkab akan melakukan pengurangan hingga 1000 orang tekon.
"Ini perintah dari pusat, tenaga kontrak tahun ini dihapuskan. Tapi kita rasanya terlalu sulit untuk memenuhi semua perintah itu, sebab kita masih banyak kekurangan pegawai. Mungkin hanya sekitar antara 700 hingga 1000 orang tekon saja yang diberhentikan," ucap Halikinnor, Bupati Kotim, saat meninjau pelaksanaan test ulang tekon, di lapangan tenis indoor stadion 29 November Sampit, Kamis (23/6/2022).
Menurut Halikonnor, keberadaan tekon di Kotim masih sangat dibutuhkan terutama untuk tenaga kesehatan dan pendidikan di wilayah desa atau pelosok.
Tanpa mereka itu maka akan sulit sekali, karena Kotim masih kekurangan pegawai. Hal ini telah disampaikannya langsung ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
"Saya bilang daerah kita tidak bisa disamakan dengan pulau Jawa. Karena sumber daya manusia (SDM) terbatas. Kalau di Jawa cukup, di daerah kita kurang," katanya
Karena itulah, sambung Halikinnor lagi, Pemkab tidak bisa serta merta langsung menghapus tekon. Sebagian tekon tetap dipertahankan, tapi tentunya dengan rasionalisasi tenaga kerja yang kompeten.
"Kami menyampaikan permohonan maaf untuk tekon yang terpaksa tidak akan memperpanjang kontrak," kata Halikinnor.
Sementara itu, menurut Plt. Kepala BKPSDM Kotim, Kamaruddin Makkalepu, test evaluasi tekon ini dibedakan menjadi 3 katagori atau kelompok, yaitu kelompok tenaga kesehatan dan guru, tenaga teknis administrasi, dan pelaksana petugas lapangan.
Untuk kelompok guru ada sebanyak 747 orang, tenaga kesehatan ada sebanyak 400 orang. Sedangkan kelompok tenaga teknis administrasi, yang terbagi menjadi kelompok berdasarkan pendidikan, yaitu kelompok S-1 dan DIII sebanyak 648 orang, dan kelompok SLTA 715 orang.
Kemudian kelompok tenaga teknis lapangan yang terdiri dari tenaga sopir, tenaga kebersihan, serta tenaga keamanan, ada sebanyak 800 orang.
"Namun test untuk kelompok tenaga teknis lapangan itu diserahkan kepada SOPD masing-masing. Mereka hanya menjalani test kedisiplinan dan keahlian. Beda dengan kelompok tenaga kesehatan dan guru serta tenaga teknis administrasi, yang harus melalui test tertulis," terang Kamaruddin.
Pelaksanaan test ulang atau evaluasi ini berlangsung selama 1 hari, dan sebelum akhir bulan Juni 2022 ini hasilnya sudah diumumkan, sesuai dengan berakhirnya kontrak kerja mereka dengan Pemkab Kotim yang berakhir tanggal 30 Juni 2022 nanti. (dsi/Ask)
Load more