Surabaya, Jawa Timur - Keluarga korban kerusuhan di Sorong, Papua Barat, yang menewaskan 18 orang, berharap jenazah para korban bisa segera diidentifikasi. Keluarga Cristian Wahyu, warga Gubeng Masjid 5 Nomor 35 menceritakan detik-detik sebelum terjadinya pembakaran. Cristian adalah vokalis band yang terjebak di salah satu ruangan dan terbakar bersama 16 orang lainnya.
Sebelum insiden pembakaran diskotek Double O itu terjadi Cristian sempat menelpon ibunya. Dia menceritakan mess pegawai tempat Cristian dan teman-temannya tinggal diserang beberapa orang.
Wilis Arinta, kakak Cristian mengungkapkan, tak menyangka adiknya menjadi korban.
“Teman Cristian yang di Sorong mengabari aku bahwa Cristian juga jadi korban. Dia bersama belasan orang lainnya terjebak di lantai dua,” ungkap Wilis.
Menurut wilis, sebelum kerusuhan dan pembakaran gedung itu terjadi, adiknya sempat menelpon sang ibu. Dia mengatakan mess pegawai yang ditempati adiknya dan teman-temannya sempat diserbu oleh beberapa orang pada Sabtu malam.
“orang itu datang membawa senjata tajam masuk ke dalam mess pegawai. Adik saya dan teman temannya sempat takut. Mereka teriak-teriak dan mengancam siapa saja yang di mess itu. Namun karena yang dicari tidak ada, mereka pun pergi,” tuturnya.
Menurut Wilis, dia juga ditelpon teman Cristian yang lolos dari maut dalam insiden itu. Menurutnya banyak korban jiwa yang terjebak di dalam gedung karena terjadi keributan.
“Dua kelompok yang berseteru semakin memanas terus jadi ricuh, sehingga belasan orang dievakuasi ke atas lantai 2, termasuk Cristian dan teman bandnya,” kisah Wilis.
Namun setelah suasana agak mereda, ternyata ada yang membakar gedung tersebut.
"Orang-orang di lantai satu berhamburan keluar, namun yang di lantai 2 tidak bisa karena ruangannya tertutup dan kedap suara, semacam ruang karaoke. Jadi gak ada pintu keluar di lantai dua, mereka pun terjebak di dalam kobaran api," ucap Wilis.
Pihak keluarga Cristian Wahyu, yakni Cristine Ita Honesti bersama suaminya Rabu kemarin terbang ke Sorong untuk menjalani tes DNA guna mengetahui jenazah Cristian Wahyu yang kondisinya sulit dikenal.
“Pihak keluarga berharap identifikasi jenasah yang dilakukan petugas DVI bisa segera mengetahui jenazah Cristian, sehingga bisa dibawa pulang dan dimakamkan di Surabaya," ujar Wilis lirih. (sandi irwanto/act)
Load more