Seruyan, tvOnenews.com - Ratusan warga Desa Selunuk, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, kembali menggelar aksi demo, menuntut PBS Kelapa Sawit, yaitu PT. Binasawit Abadi Pratama (PT. BAP), agar segera merealisasikan janji penyediaan lahan plasma 20 persen untuk mereka.
Aksi ini merupakan yang ke 2 kalinya, karena saking jengkelnya warga, mereka akhirnya menutup paksa akses jalan keluar masuk menuju pabrik, sehingga aktivitas pabrik menjadi terganggu. Aksi ini sudah berlangsung sejak hari Selasa (4/6/2024) kemarin, dan rencananya akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka dipenuhi.
"Kami menuntut apa yang sudah disepakati bersama terkait realisasi plasma untuk masyarakat Desa Selunuk sampai saat ini belum juga direalisasikan," kata Kamarudin, selaku koordinator aksi demo, Rabu (5/6/2024).
Menurut Kamarudin, hari ini masyarakat tetap akan menuntut pihak perusahaan PT BAP untuk segera merealisasikan plasma plasma 20%. Tetapi kalau belum juga dikabulkan maka masyarakat akan tetap bertahan di area perkebunan milik PT BAP.
Pihak warga akanj tetap pada pendirian awal dan sesuai dengan surat kesepakatan bersama yang disepakati pada aksi pertama pada Tanggal 2 Mei 2024 yang lalu. Tetapi apabila tuntutan ini tidak dikabulkan maka kami akan menutup pabik.
Aksi demo ini dikawal ketat oleh anggota Polres Seruyan yang langsung dipimpin oleh Kapolres Seruyan berjalan kondusif. Dilapangan, ada beberapa kali diadakan mediasi agar masyarakar tidak menutup pabrik namun pihak mayarakar tetap bersikeras agar pabrik tidak boleh beroperasi sebelum tuntutan mereka tidak dikabulkan.
Aksi sedikit memanas setelah warga memaksa untuk masuk ke dalam lingkungan perusahaan, setelah negoisasi demi negosiasi dengan pihak perusahaan yang difasilitasi pihak Polres Seruyan tidak mendapat kesepakatan.
Wargapun akhirnya merengsek masuk dengan menerobos barisan aparat dan satuan pengamanan pihak perusahaan yang mencoba menghalangi masyarakat untuk masuk kedalam area perkebuann.
Berbagai macam usaha dari pihak pemerintah daerah melalui Kabag Ekonomi dan pihak Kepolisian yang langsung dipimpin Kapolres Seruyan agar masyarakat jangan sampai melakukan aksi menutup pabrik tetapi upaya itu tidak membuahkan hasil.
Sementara itu pihak perusahaan belum memberikan tanggapan terhadap aksi ini. Sejumlah wartawan yang meliput aksi sudah mencoba untuk konfirmasi, namun tidak berhasil, karena pagar kantor dalam keadaan terkunci.
Masalah konflik perkebunan antara warga dan PBS di Kabupaten Seruyan memang masih kerap terjadi. Bahkan beberapa bulan lalu sempat terjadi bentrok antara warga dan aparat keamanan yaitu di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, hingga menyebabkan satu orang warga tewas tertembak. (dsi/frd)
Load more