"Untuk sekitaran aliran sungai curah kobokan telah kami kosongkan mengantisipasi turunya APG," jelasnya.
Sementara itu, sejumlah warga yang hendak melintas lebih memilih bertahan menunggu aliran lahar surut dibandingkan berbalik arah. Warga dan pengendara lebih memilih menunggu dan memarkir kendaraannya di sekitar Dusun Kajar Kuning untuk menjauhi aliran sungai.
"Saya mau ke Blitar, hampir 2 jam nunggu aliran surut. Saya tetap lewat tol cikali karena lebih cepat dibandingkan lewat jalur lain," kata Yoga warga Jember.
Senada dengan Yoga, Mukhlisin juga memilih tetap menunggu aliran surut dibandingkan harus putar balik. Sebab, dia harus menanggung biaya bahan bakar yang akan bertambah kalau lewat jalur Probolinggo.
"Saya bawa muatan sayur mau dikirim ke Malang, kalau harus putar balik lewat jalur Probolinggo otomatis biaya solar juga bertambah. Saya sudah biasa nunggu kalau ada banjir. Ya mudah-mudahan banjir segera surut," pungkasnya. (wso/gol)
Load more