Surabaya, Jawa Timur - Hari Natal selalu identik dengan ikon Santa Claus, sosok pria berjangut putih berbaju merah yang terkenal baik hati pada Minggu sore (25/12) turun ke Surabaya keluar masuk gang kecil membagikan bingkisan Natal, berisi boneka susu dan kue coklat bagi anak-anak yang kurang beruntung.
“Ho ho ho, ayo kemari cepat. Santa bawa hadiah buat kalian,” suara santa keras mengema diantara bunyi lonceng memecah kesunyian kampung Ketindan di Surabaya.
Sontak kehadiran santa claus ini membuat anak-anak di gang kecil riang gembira, berlarian untuk mendapatkan hadiah dari santa claus yang dikenal baik hati oleh anak-anak tersebut.
“Saya santa, saya mau saya mau hadiahnya,” teriak Rianti bocah berusia 7 tahun sambil mengacungkan jari tekunjuknya kearah santa.
“Ayo sini berbaris rapi yaa semua pasti ke bagian,” teriak santa claus bernama Yossi tersebut.
Seluruh anak-anak terlihat riang gembira mendapatkan paket hadiah goodi bag berisi mainan susu dan kue coklat yang sangat disukai anak-anak.
Santi salah satu anak-anak di kampung Ketindan Surabaya merasa senang bisa mendapat hadiah dari santa claus, meski dirinya beragama muslim dan berhijab.
“Kami di Surabaya memang terbiasa saling menghargai dan saling berkunjung saat saudara kira umat Kristiani merayakanya hari raya Natal, begitu juga sebaliknya meraka juga akan berkunjung ke rumah rumah kami saat lebaran Idul Fitri,” ujar Santi.
Setelah selesai membagikan seluruh hadiah, Yosie si santa claus terlihat senang kembali lagi ke Gereja JKI Proskuneo karena tugasnya membagikan sekitar 50 paket hadiah bagi anak-anak kurang mampu telah selelsai .
“Moment berbagi hadiah natal tersebut merupakan dari amal para jemaat gereja yang selalu digelar setiap tahun dan dibagikan bagi anak-anak kurang mampu untuk tahun ini kami bagikan 50 paket hadiah,” ujar Yosie seraya melepas baju santa claus yang dikenakanya.
Susi Herawati selaku pendeta JKI Proskumene Kota Surabaya merasa bahagia saat seluruh umat saling mengasihi meski berbeda keyakinan, sesuai dengan filosofi Natal yang penuh kasih dan tidak mengenal siappun dalam memberi.
Seluruh pemberian yang dibagikan tersebut merupakan bagian dari amal ibadah jemaatnya yang dibagikan setiap minggu sejak awal Desember lalu.
“Natal itu adalah hadiah bagi kita seluruh insan manusia, hadiah tidak pernah mengenal perbedaan, siapapun berhak menerimanya,” ujar Susi berkaca-kaca.
Nuansa natal di kota Surabaya cukup terasa bahkan di Balai Kota Surabaya berhias pohon Natal sebagai bentuk bagian dari kota yang majemuk dimana Kota Surabaya menjadi kota percontohan toleransi di tanah air. (zaz/gol)
Load more