Lamongan, Jawa Timur - Inovasi pengurangan limbah organik dengan teknologi pengelolaan sampah terintegrasi dengan adanya maggot, ayam, dan lele di Lamongan, tepatnya di Desa Sekaran, Kecamatan Sekaran, dinyatakan berhasil. Hal tersebut dibuktikan dengan berkembangnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara menjadi wisata edukasi Semaggot.
Dengan adanya program Eduwisata Semaggot, Pemerintah Desa Sekaran mampu menekan biaya pengeluaran untuk pemindahan sampah yang menumpuk sejumlah 25 juta per tahunnya. Sebelum adanya program ini, kondisi limbah anorganik masih dibakar, sedangkan untuk limbah jenis plastik botol dijual.
"Kita menghasilkan 2-10 ton, saat ini kami masih mendistribusikan di lingkup wilayah desa sini," tutur Ketua Matching Fund dari pihak Universitas Islam Lamongan, Mufid Dahlan.
Berdiri sejak 2021, Semaggot ini dinyatakan bisa terus dilakukan karena adanya perputaran dari siklus baby maggot hingga larva BSF. Mufid juga memaparkan keunggulan pupuk dan pakan maggot ini mengandung anti bakteri atau lebih banyak mengandung bakteri yang menguntungkan seperti E Coli bagi ternak maupun tumbuhan. (mmr/hen)
Load more