Terlebih, Wawan juga mengingatkan kepada warga agar tidak mudah percaya dengan berbagai informasi yang beredar terkait kondisi aktivitas Gunung Semeru, yang belum jelas sumbernya.
“Saat ini Gunung Semeru masih berstatus siaga, warga jangan mudah percaya dengan beredarnya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya. Setiap informasi, selalu kami sampaikan dan bagikan melalui media sosial resmi BPBD Lumajang, salah satunya melalui grup Whatsapp,” imbuhnya.
Disamping itu, Wawan juga menghimbau kepada warga agar tetap tenang, tidak panik dan tetap mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG.
“Dan yang terpenting, dengan kondisi aktivitas gunung semeru yang fluktuatif saat ini di tengah meningkatnya curah hujan. Warga kami himbau agar tetap tenang, tidak panik dan harus mematuhi rekomendasi yang telah di berikan PVMBG selama ini,” pungkasnya.
Berikut ini rekomendasi yang telah di keluarkan PVMBG dan agar senatiasa dipatuhi oleh warga masyarakat, diantaranya larangan melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/gol)
Load more