Banyuwangi, Jawa Timur – Hujan lebat yang mengguyur sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi membuat sejumlah wilayah di Banyuwangi terendam banjir. Di Kecamatan Pesanggaran, banjir menggenangi permukiman dan jalan raya. Sedikitnya 2 dusun terendam, yakni Dusun Silirbaru dan Ringinagung. Ketinggian air antara 40 sentimeter sampai 1 meter.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Yunus Kurniawan menjelaskan kalau sampah kayu gelondongan menjadi salah satu penyebab banjir di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Secara geografis, wilayah setempat juga merupakan lembah atau dataran yang lebih rendah sehingga menjadi langganan kantong air.
“Kita melakukan normalisasi sungai, membersihkan sampah yang menyumbat. Sampahnya bukan sampah rumah tangga, namun sampah pohon, bambu dan kayu gelondongan,” ujar Yunus kepada wartawan, Sabtu (15/10).
“Aliran sungai tersumbat sampah. Penyumbatan terjadi di sekitar jembatan,” bebernya.
Sampah yang menyumbat aliran Sungai Gonggo, ternyata bukan sampah rumah tangga. Melainkan sampah pepohonan, ranting, pohon bambu hingga kayu gelondongan. Kondisi tersebut berimbas pada sulitnya proses pembersihan sampah.
Padahal pekan lalu, masyarakat bersama Forpimka Pesanggaran, juga telah melakukan pembersihan sampah yang menyumbat di sejumlah jembatan. Dalam kegiatan tersebut PT Bumi Suksesindo (PT BSI) menerjunkan alat berat dan sejumlah armada dump truk guna mempercepat proses pembersihan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Yunus Kurniawan menambahkan, selain banjir di Desa Sumberagung, hujan lebat pada Jumat malam (14/10), juga menyebabkan terjadinya longsor di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.
“Saat ini kita sedang melakukan pembersihan longsoran,” ujar Yunus.
Hasil pemetaan BPBD Banyuwangi, terdapat 17 kecamatan yang rawan banjir saat musim penghujan. Dari 17 wilayah tersebut, kewaspadaan masyarakat pada saat hujan turun harus ditingkatkan.
Wilayah yang berpotensi terjadi banjir antara lain, Kecamatan Banyuwangi, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran, Rogojampi, Siliragung, Wongsorejo. Kemudian Kecamatan Bangorejo, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Genteng, Giri dan Kecamatan Glagah.
Dari 17 kecamatan, dibagi menjadi dua wilayah dengan tingkat kerawanan berbeda, antara mengalami banjir tinggi dan banjir sedang.
Wilayah yang berpotensi mengalami banjir tinggi yaitu Kecamatan Banyuwangi, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran, Rogojampi, Siliragung, dan Wongsorejo.
"Wilayah dengan potensi banjir tingkat sedang adalah wilayah Kecamatan Bangorejo, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Genteng, Giri, Glagah," pungkas Yunus. (hoa/hen)
Load more