Sementara itu, menindaklanjuti insiden bentrok antar perguruan pencak silat ini, Walikota Madiun Maidi mengaku telah mendalaminya. Pihaknya menjamin semua telah diselesaikan dan kedua belah pihak perguruan juga telah bersepakat untuk tetap menjaga kerukunan dan perdamaian.
“Itu pelakunya hanya oknum, jadi mayoritas orang di kota Madiun ini adalah pendekar, hampir 90 persen warga Madiun adalah anggota perguruan pencak silat yang berbeda-beda, jadi kalau oknum jangan dikaitkan dengan perguruanya.” Jelas Maidi usai memimpin patroli bersama Minggu malam, pukul 19.30 WIB di Balaikota Madiun.
Menurut Maidi, semua telah diselesaikan, korban sudah diobati dan kerusakan nantinya akan diperbaiki oleh BPBD.
“Karena pelakunya ini oknum jadi sudah kita serahkan kepada pihak kepolisian. Nantinya merekapun akan diproses sesuai perbuatan yang mereka lakukan. Dan ini sudah di sepakati oleh masing-masing perguruan,” kata Maidi.
Sementara itu, AKBP Suryono Kapolres Madiun Kota mengaku telah mengamankan 12 orang yang diduga terlibat dalam insiden Minggu pagi. Mereka akan diperiksa terkait perbuatanya dan apa tugas mereka masing-masing.
“Jadi terkait bentrok tadi pagi, kita telah mengamankan 12 orang, mereka masih akan kita periksa terkait peran mereka masing-masing.” Cetus Suryono kepada awak media di balaikota Minggu malam.
Malam ini, masih lanjut Suryono, seluruh instansi terkait dari Pemkot Madiun, dibantu TNI-Polri bersatu padu melakukan patroli bersama ke daerah-daerah rawan bentrok.
Load more