Jumali kemudian berinisiatif mendatangi Mapolres Madiun Kota bersama dua temannya yang juga menyaksikan kejadian tersebut. Namun tak direspon hingga akhirnya puluhan wartawan Pokja (Kelompok Kerja) Kota Madiun ikut mendampingi Jumali ke Mapolres guna klarifikasi dan permintaan maaf.
Meskipun Jumali telah meminta maaf atas ketidaksengajaan tersebut baik kepada Kasatlantas maupun istrinya, namun kasus tersebut masih berlanjut ke pelaporan berita acara pemeriksaan (BAP), sehingga membuat para wartawan ikut emosi dan berujung keributan di halaman Mapolres Madiun Kota.
Bahkan, karena saking emosinya AKP Dwi Jatmiko sempat membuka baju seragam dinasnya, sebagai ungkapan memposisikan dirinya bukan sebagai polisi, namun sebagai seorang suami yang melindungi istrinya. Aksinya pun juga sempat diredam oleh para pejabat tinggi Polres setempat.
Sementara itu, menanggapi keributan yang terjadi di lingkup Mapolres Madiun Kota antara Kasatlantas dan para wartawan, Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono telah melakukan klarifikasi baik kepada KasatLantas maupun wartawan yang tertuduh.
Hasilnya kejadian tersebut sudah dianggap selesai lantaran hanya kesalahpahaman saja. Suryono juga langsung meminta maaf kepada para wartawan Pokja Madiun Kota atas keributan yang terjadi.
“Pertama saya Kapolres Madiun Kota sebagai atasan yang bersangkutan meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kesalahan yang terjadi. Oleh karena itu nanti akan dipanggil secara khusus kepada yang bersangkutan untuk menjelaskan kepada kami atas kejadian tersebut,” terang Suryono.
Suryono mengatakan, adanya kesalahpahaman di awal kejadian hingga akhirnya terjadi keributan, pihaknya berharap kejadian ini selesai dan tidak terulang kembali, dan semoga terjadi hubungan yang lebih baik lagi.
Load more