Surabaya, Jawa Timur - Slamet Rahardjo, Direktur Utama PT Meratus Line menjadi tersangka perkara penyekapan terhadap seorang karyawannya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Arief Ryzki Wicaksana, memastikan status tersangka ditetapkan setelah mendapatkan dua alat bukti.
“Setelah memenuhi dua alat bukti, kami lakukan gelar perkara dan kemudian menetapkannya sebagai tersangka,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (16/8/2022).
pelapor perkara tersebut adalah Mlati Muryani selaku istri Edi Setyawan karyawan PT Meratus Line yang disebut sebagai korban penyekapan.
Eko Budiono, kuasa hukum pelapor Mlati Muryani, menjelaskan pada awal Februari 2022 pihak manajemen PT Meratus Line di lokasi kantor Jalan Alun-Alun Tanjung Priok Surabaya terlebih dahulu menahan ayah Edi Setyawan.
Lantas menelepon Edi Setyawan agar datang ke Kantor PT Meratus Line di kawasan Tanjung Perak Surabaya tersebut. Ayahnya kemudian dibebaskan, gantian, Edi Setyawan yang ditahan.
Keesokan harinya Edi menghubungi istrinya agar datang ke Kantor Meratus Line dengan membawa tiga jenis sertifikat serta tabungan uang berjumlah Rp570 juta.
Di Kantor Meratus Line, Mlati dipaksa menandatangani surat-surat yang tidak berani ditolaknya karena di bawah ancaman dan demi keselamatan suaminya.
Load more