Dua Unit Pembangkit yang dikelola oleh PT PJB resmi melakukan penggabungan struktur organisasi atau merger. Kedua unit tersebut adalah PLTU Paiton 1-2 dan PLTU Paiton 9.
PT PJB saat ini sedang dalam masa transformasi menuju strategic holding, untuk itu diperlukan sinergi pengelolaan unit sejenis yang secara geografis berdekatan guna mewujudkan lean organization and lean process dengan tetap memperhatikan aspek kinerja operasional.
Direktur Utama PT PJB, Gong Matua Hasibuan menyampaikan bahwa ke depannya jika strategic holding tercapai maka Kantor Pusat akan memfokuskan pada peranan strategis, seperti perencanaan pengembangan bisnis, monitoring, dan evaluasi atas kegiatan operasional yang dilakukan oleh anak perusahaan dan unit pembangkit.
"Penggabungan organisasi ini akan semakin membuat PT PJB lebih efisien dan efektif dalam mengelola unit pembangkit dari sisi teknis dan non-teknis. Saya berharap sinergi yang bagus dengan stakeholder dapat tetap terjalin", terangnya.
Faktor pendukung selain untuk mencapai efisiensi yang tinggi, adalah kinerja PLTU Paiton 9 yang mencapai Operational Excellence, di mana salah satu buktinya dapat dilihat dari meningkatnya kinerja FTP-1 yang telah memenuhi standar (TOP 25% NERC) sehingga dapat disejajarkan dengan unit pembangkit eksisting (PLTU Paiton 1-2).
PLTU Paiton 1-2 sendiri menjadi PLTU pertama yang telah mengimplementasikan co-firing biomassa di PLN Grup. Go live secara komersil co-firing dengan wood pellet ini dilaksanakan pada September 2020. Hal ini juga yang telah mendorong PLTU sejenis di Indonesia untuk melaksanakan co-firing.
Load more