Ini yang Menjadi Penyebab Dua Jamaah Calon Haji Embarkasi Surabaya Tertunda Keberangkatannya
- tvone - zainal azhari
Surabaya, Jawa Timur - Jamaah Calon Haji (JCH) terus dipantau kesehatannya selama berada di Asrama Haji Sukolilo. PPIH Embarkasi Surabaya mensiagakan layanan klinik untuk konsultasi kesehatan jamaah. Hal ini untuk mengantisipasi segala gangguan kesehatan jelang keberangkatan terbang hinga selama di berada di tanah suci.
Dari informasi yang dihimpun rata-rata 10 orang jamaah setiap kloter yang memeriksakan kesehatannya di klinik asrama haji. Dikarenakan usia jamaah sebagian berusia lanjut, ada yang konsultasi, ada juga yang memeriksan keluhan sakitnya.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, Abdul Haris mengatakan, saat ini Jamah Calon Haji terus diperkuat kesehatannya. Pasalnya kesehatan jamaah menjadi penting, agar jamaah bisa menjalankan setiap prosesi ibadah haji.
"Jadi kami terus pantau perkembangannya (kesehatan) jamaah selama ini di Asrama Haji Sukolilo. Kalau ada yang kurang enak badan, atau konsultasi kesehatan kami sarankan untuk ke klinik untuk menerima layanan kesehatan,"kata Haris, Minggu petang (05/06/2022).
Hingga memasuki hari ketiga keberangkatan jamaah haji ke tanah suci. Haris mengaku ada 2 jamaah yang tertunda keberangkatannya dikarenakan positif Covid-19. Jamaah tersebut merupakan kloter 1 yang berasal dari Kabupaten Tuban , serta satu jamaah dari kloter dua asal Bojonegoro.
"Ya memang, dari pemeriksaan hasil PCR test ada 1 jamaah yang terkonfirmasi positif. Tapi Alhamdulillah karena pemeriksaan ada di kabupaten/kota, tidak perlu dilakukan tracing untuk jamaah lainnya,"ungkap Haris.
Nantinya jamaah yang tertunda karena kondisi kesehatan, akan tetap bisa berangkat di kloter berikutnya selama yang bersangkutan bisa memenuhi syarat swab PCR, dengan hasil negatif.
"Dan yang bersangkutan mudah-mudah kembali negatif. Dan sekarang sudah dirawat di salah satu rumah sakit di kabupaten Tuban. Tapi tidak dalam kondisi bergejala. Nantinya diikutkan ke kloter berikutnya,"terangnya.
Selain itu dari informasi yang dihimpun, di kloter 2 asal Bojonegoro juga terdapat 1 jamaah yang kini tengah di rawat di RS Haji dikarenakan menderita D64.9 (anemia).
Sedangkan jamaah haji di kloter 3 dari Bojonegoro dan 4 dari Lamongan yang datang di Asrama Haji Sukolilo, Minggu (5/6/2022) dalam kondisi sehat seluruhnya, tidak ada yang positif Covid-19, maupun sakit.
Oleh karena itu Haris berharap jamaah terus mematuhi protokol kesehatan (prokes) agar semua sehat selama menjalankan ibadah haji tahun 2022.
"Mudah-mudahnan kloter berikutnya lengkap tidak ada hal yang bersifat mendesak seperti tertunda karena kesehatan,"harapnya.
Ia juga mengimbau kepada jamaah yang akan berangkat ke tanah suci, untuk terus menjaga kesehatan dan berikhtiar untuk menjaga diri.
"Ya bagi yang belum berangkat agar tetap menjaga diri. Jangan berlebihan untuk berinteraksi kepada orang,"imbaunya.
Pada musim haji di masa pandemi ini, tiap jemaah mendapat tas kesehatan yang berisi APD yakni, masker, handsanitizer, botol spray, dan obat-obatan yang sekiranya diperlukan jemaah selama beribadah di tanah suci.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram mengingatkan para jamaah agar tas kesehatan itu dipergunakan sebagaimana mestinya.
"Saya mohon kepada jemaah agar tidak mengisi tas kesehatan dengan barang-barang lain yang tidak sesuai misalnya makanan, baju ganti dan lain-lain,"ujar Maram. Tas kesehatan ini sebagai bukti komitmen untuk tidak hanya melayani jemaah tetapi juga melindungi.
Sebelumnya Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin saat melepas jamaah kloter pertama di Bandar Udara Juanda mengaku saat ini Indonesia telah memperkuat tim kesehatan. Mulai dari persediaan obat-obatan hingga pelayan rumah sakit darurat di Makkah, Madinah dan bandara. Hal ini untuk upaya menurunkan angka kematian haji.
"Semua Jamaah dipantau dan dari tahun ke tahun angka kematian menurun. Karena kita terus evaluasi apa saja yang kurang,"terang Wapres Ma'ruf Amin. (zaz/rey)
Load more