Pondok Rosario Nazareth dan Tradisi Doa Tengah Malam di Puhsarang
- Istimewa
Beberapa memegang rosario, beberapa lagi mengeratkan tangannya dengan menutup mata dan mulutnya bergerak merapalkan doa, beberapa lainnya hanya diam dan merenung. Tidak sedikit yang menangis.
“Saya ke sini beberapa kali, seringnya waktu kerjaan lagi penat-penatnya atau butuh petunjuk dalam keputusan. Diam aja semalaman, kayak bicara dengan diri sendiri dan Tuhan. Yang penting hati enteng pas pulang.” Andreas, pengunjung asal Jakarta menjelaskan.
Kepercayaan yang santer beredar menyebutkan bahwa malam di pondok ini adalah waktu di mana batas antara manusia dan langit menjadi lebih tipis. Pondok Rosario Nazareth ini bukan sekadar tempat berdoa, tetapi juga tempat untuk pulang bagi mereka yang datang dengan hati yang penuh pertanyaan. Mereka percaya bahwa di Pondok Rosario Nazareth, Bunda Maria mendengarkan bahkan sebelum kata-kata lahir.
- Istimewa
Kental dengan Budaya Jawa, Gereja Puhsarang Memadukan Agama Katolik dengan Budaya Lokal
Gereja Puhsarang sejak awal dibangun sebagai ruang iman yang tidak hanya sakral, tetapi juga akrab bagi masyarakat Jawa. Kompleks ini dirancang dengan detail arsitektur bercorak Majapahit, mulai dari punden berundak hingga candi bergaya Jawa yang menjadi simbol kuat penghormatan pada kebudayaa lokal. Perpaduan unsur-unsur ini melahirkan bentuk inkulturasi yang nyata: iman Katolik yang selaras dengan filosofi Tanah Jawa.
Keunikan Puhsarang tidak hanya tercermin pada bangunannya, tetapi juga dalam tradisi spiritual umat. Misa Malam Jumat Legi yang masih dijaga hingga saat ini, menjadi salah satu momen paling dinantikan, ketika ratusan peziarah datang dari berbagai kota untuk berdoa dan memanjatkan intensi mereka dalam suasana yang penuh kekhidmatan.
Ketua Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia, Ninie Susanti Tedjowasono menjelaskan Gereja Puhsarang memiliki banyak keunikan. Gereja yang usianya mendekati satu abad ini disebutnya dirancang menyimpan nilai budaya dan toleransi yang tinggi. "Gereja ini tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga merupakan contoh arsitektur yang menggabungkan budaya lokal dan Eropa," kata Ninie.
Load more