Dukung Pemberian Gelar Marsinah Jadi Pahlawan Buruh, Bupati Marhaen Serahkan Dokumen ke Gubernur Jawa Timur
- tvOne - kasianto
Nganjuk, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten Nganjuk resmi menyerahkan dokumen usulan pemberian gelar pahlawan nasional bagi Marsinah, buruh pabrik asal Nganjuk yang gugur memperjuangkan hak-hak pekerja. Penyerahan dokumen dilakukan langsung oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (13/10).
Langkah ini menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah daerah terhadap perjuangan Marsinah, sosok buruh perempuan yang menjadi simbol keberanian melawan ketidakadilan di dunia kerja.
Marsinah dikenal luas setelah ditemukan meninggal dunia secara tragis pada tahun 1993, usai memperjuangkan hak buruh pabrik tempatnya bekerja. Kasusnya hingga kini dikenang sebagai tonggak penting dalam sejarah perjuangan pekerja Indonesia.
Bupati Marhaen menambahkan, dokumen yang diserahkan berisi hasil kajian historis, testimoni saksi, hingga dukungan dari masyarakat dan organisasi pekerja. Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Nganjuk siap melengkapi semua syarat administratif yang dibutuhkan pemerintah provinsi sebelum diajukan ke pemerintah pusat.
Bupati Marhaen, menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk dalam memperjuangkan Marsinah agar mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.
Keseriusan tersebut ditunjukkan dengan kehadiran langsung Kang Marhaen dalam Sidang Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Timur yang digelar di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Surabaya.
Bupati Marhaen bersama Kapala Dinas Sosial PPPA Nganjuk, Haris Jatmiko dan 13 anggota TP2GD Kabupaten Nganjuk menyerahkan dua dokumen utama pengusulan Marsinah yang telah melalui proses kajian akademik, administratif, serta penilaian moral secara mendalam dan komprehensif.
Sebelumnya, TP2GD Nganjuk telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan pendukung, antara lain Seminar Daerah Pengusulan Marsinah serta Seminar Nasional Kepahlawanan Marsinah yang melibatkan Kementerian Sosial RI, Komnas Perempuan, dan sejumlah akademisi dari berbagai universitas.
Kegiatan tersebut memperkuat dasar pengusulan Marsinah sebagai figur simbol perjuangan buruh, penegak keadilan sosial, dan keberanian rakyat kecil.
Marsinah, pekerja perempuan asal Nganjuk yang gugur saat memperjuangkan hak-hak pekerja pada 1993, dianggap sebagai sosok pejuang kemanusiaan yang layak mendapatkan pengakuan negara.
Bupati Marhaen menuturkan bahwa perjuangan ini bukan semata soal gelar, tetapi bentuk tanggung jawab moral untuk menegakkan keadilan sejarah.
Load more