Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah Tegaskan Sinergi Pemerintah, DPRD, dan Masyarakat
- tim tvone - tim tvone
Selaras dengan itu, tema Hari Jadi ke-80, “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh”, menurutnya mencerminkan semangat kolektif masyarakat Jawa Timur yang mampu bertahan, berinovasi, dan beradaptasi di tengah tantangan global.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga memperkenalkan filosofi kerja baru bertajuk “JATIM BISA” (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif) sebagai arah baru pembangunan Jawa Timur.
“Semangat JATIM BISA menegaskan bahwa Jawa Timur tidak hanya menjadi bagian dari perubahan, tetapi juga pelaku utama dalam membentuk arah kemajuan bangsa,” jelasnya.
Ia memaparkan, Berdaya berarti percaya diri dan mandiri dalam mengoptimalkan potensi lokal; Inklusif menandakan tidak ada masyarakat yang tertinggal; Sinergis menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor; dan Adaptif menjadi kunci agar Jawa Timur mampu berinovasi tanpa kehilangan jati diri.
Nilai-nilai tersebut, lanjutnya, telah terwujud dalam berbagai capaian pembangunan. Diantaranya, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,23% (yoy) pada
triwulan II-2025, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12%, dan menjadi pertumbuhan
tertinggi di Pulau Jawa (3,09% q-to-q).
Selain itu, realisasi investasi mencapai Rp147,3 triliun pada 2024, tertinggi dalam satu dekade terakhir, serta Rp74,7 triliun pada semester I-2025, tumbuh 4,1% dibanding periode sebelumnya.
“Kepercayaan investor ini bukti bahwa Jawa Timur tetap menjadi primadona investasi,” tegas Khofifah.
Dari sektor perdagangan, surplus neraca perdagangan semester I-2025 mencapai Rp120,61 triliun, menandakan daya saing produk unggulan Jawa Timur yang kuat di pasar nasional dan global.
Untuk memperkuat ekspansi pasar, Pemerintah Provinsi juga secara aktif mendorong promosi perdagangan melalui 44 kali misi dagang dalam negeri sejak 2019 hingga 2025. Total komitmen transaksi mencapai Rp18,39 triliun dari 1987 transaksi, dengan melibatkan hampir 3000 pelaku usaha.
Kinerja ekonomi yang solid tersebut berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Angka kemiskinan per Maret 2025 turun menjadi 9,5%, sementara kemiskinan ekstrem menurun signifikan dari 4,40% (2020) menjadi hanya 0,66% (2024).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pun terus menurun hingga 3,61% pada Februari 2025, lebih rendah dari rata-rata nasional. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Jawa Timur juga sangat besar, mencapai lebih dari 60% (BPS 2024), sebagai bukti kuat bahwa ekonomi kerakyatan tumbuh kokoh di bumi Majapahit ini.
Load more