Ratusan Kiai dan Ribuan Santri Gelar Istighosah di Surabaya untuk Keselamatan Bangsa
- tim tvOne
Surabaya, tvOnenews.com – Ratusan kiai dan ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur menggelar istighosah, tahlil, dan doa bersama untuk keselamatan serta kedamaian bangsa Indonesia. Acara yang juga diikuti puluhan ojol ini ditujukan untuk mendoakan para korban meninggal dunia selama aksi demonstrasi di Jakarta dan sejumlah daerah.
Istighosah, tahlil akbar, dan doa bersama ini digelar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, kawasan Siwalankerto, Surabaya, Rabu (3/9).
Acara tersebut dihadiri ratusan kiai dan ribuan santri dari berbagai daerah di Jatim. Tidak hanya itu, kalangan ibu-ibu Muslimat dan puluhan driver ojol juga ikut serta dalam kegiatan ini. Istighosah dan doa bersama dipimpin langsung oleh Prof. Dr. KH. Asep Syaifudin Chalim.
KH. Asep Syaifudin menyebutkan, acara ini untuk mendoakan keselamatan dan kedamaian Jawa Timur, dan secara umum bangsa Indonesia. Selain itu, ditujukan juga untuk mendoakan semua korban aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah di Tanah Air.
“Istigodah dan doa ini untuk Indonesia yang damai, maju, adil, dan makmur. Kita ingin bangsa ini dijauhkan dari provokasi dan ujaran kebencian yang bisa memecah belah umat,” ungkap Kiai Asep dengan nada bersemangat.
Bagi KH. Asep, pemindahan acara ke pesantrennya dari Gedung Grahadi justru menegaskan independensi. Pesantren bukan gedung publik, melainkan ruang spiritual yang sejak awal menjadi pusat pengajaran agama, doa, dan persaudaraan.
“Yang penting substansi. Di pesantren, ruh kebersamaan lebih terasa. Doa dari santri dan kiai adalah benteng bagi bangsa,” kilah kiai kharismatik ini.
KH. Asep, yang juga Ketua Umum Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), menyebutkan dukungan penuh terhadap TNI dan Polri dalam menjaga ketertiban. Menurut Kiai Asep, negara tidak boleh kalah oleh provokator.
“Jika ada yang sengaja memancing kerusuhan, aparat harus bertindak tegas. Indonesia tidak boleh jatuh ke lubang yang sama,” tuturnya.
Istighosah akbar ini diharapkan tidak sekadar menjadi momentum doa, tetapi juga simbol kekuatan moral santri dan kiai dalam mengawal persatuan bangsa di tengah situasi sosial politik yang memanas.
Load more