Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Gresik, Pastikan Anak dari Keluarga Miskin Dapat Pendidikan
- tim tvOne
Gresik, tvOnenews.com - Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, Selasa siang (5/8) melakukan kunjungan kerja ke lokasi Sekolah Rakyat Madani (SRMA) 37 Gresik yang berada di wilayah Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Kunjungan Mensos Saifullah Yusuf yang akrab dengan panggilan Gus Ipul itu itu, merupakan bagian dari agenda silaturahmi Kementerian Sosial ke beberapa wilayah pelaksana program Sekolah Rakyat (SR). Sebelumnya, kunjungan serupa telah dilakukan Mensos di Kabupaten Lamongan, Lampung, dan Banten.
Gus Ipul juga menyempatkan diri menyapa para siswa sekolah rakyat dan memotivasi mereka agar tetap semangat belajar meskipun berasal dari keluarga kurang mampu.
Dalam keterangannya, Gus Ipul menyampaikan jika keberadaan Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata komitmen negara dalam memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga pra sejahtera, terutama yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem
“Sekolah Rakyat ini memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga yang belum beruntung. Termasuk mereka dari keluarga miskin ekstrem, untuk belajar dan berpeluang menjadi orang sukses di masa depan. Ini adalah mandat dari Presiden Prabowo Subianto,” terang Gus Ipul.
Tercatat hingga awal Agustus 2025, sudah ada 73 titik Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai daerah. Pemerintah menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 159 titik pada akhir tahun, yang mampu menampung sekitar 59 ribu siswa dari keluarga kurang mampu.
Gus Ipul pun berharap para siswa sekolah rakyat di Gresik bisa betah dan semangat, meski masih dalam masa adaptasi. Sebab ini merupakan ikhtiar negara untuk menciptakan generasi unggul tanpa memandang tingkat ekonomi,” imbuhnya.
Dirinya menekankan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekolah pada umumnya. Ada tiga prinsip utama yang menjadi pondasi, yakni memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, serta memungkinkan yang selama ini dianggap tidak mungkin.
“Sekolah ini tidak membuka pendaftaran umum. Semua berbasis pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Anak-anak yang masuk ke sini adalah mereka yang benar-benar membutuhkan, tanpa melalui tes akademik,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan apresiasi atas hadirnya SRMA 37 di wilayahnya. Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah mampu mewujudkan sekolah ini dalam waktu yang relatif singkat.
“Kami optimis Sekolah Rakyat ini akan menjadi sistem yang mampu menghidupkan kembali mimpi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” katanya.
Yani menjelaskan bahwa bangunan sekolah yang digunakan merupakan sekolah tahun 1980 yang telah direvitalisasi. Proses perencanaan hingga pelaksanaan hanya membutuhkan waktu sekitar empat bulan.
Selain memperhatikan infrastruktur, pendekatan humanis juga menjadi bagian penting. Pemerintah daerah ingin memastikan para siswa merasa diterima dan nyaman di lingkungan sekolah.
“Kami ingin meyakinkan mereka bahwa apa yang mereka tanam hari ini akan membuahkan hasil tujuh tahun ke depan. Bisa jadi kelak mereka lulus dari universitas ternama dan menjadi orang sukses,” imbuhnya.
Bupati Yani juga menyampaikan harapan agar SRMA 37 ke depan dapat menampung lebih banyak siswa. Bahkan, pihaknya akan mulai menjaring bibit unggul dari kalangan siswa untuk diarahkan masuk ke pendidikan khusus seperti Akademi Kepolisian (Akpol) dan Akademi Militer (Akmil).
“Ini adalah awal yang baik. Semoga menjadi jalan menuju masa depan cerah bagi anak-anak Gresik," tutupnya. (gol)
Load more