“Seru sekali. Semoga tahun depan semakin keren lagi. Tadi juga dapat jeruk waktu rebutan tumpengan hasil bumi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Jombang, Juadi, menjelaskan bahwa makna dari prosesi pembakaran Ogoh-ogoh adalah untuk mengembalikan sifat raksasa para buta atau makhluk alam bawah yang ada di bumi kembali ke alam asalnya.
“Upacara ini bertujuan untuk mengendalikan raksasa atau hawa nafsu yang ada di diri kita. Utamanya juga pesucian untuk alam semesta ini,” ucapnya.
Meski acara berlangsung hingga menjelang malam, antusiasme warga begitu tinggi sehingga menyebabkan kemacetan di wilayah setempat. Namun, warga tetap senang dan mengapresiasi tradisi tahunan ini yang terus dilestarikan. (roi/hen)
Load more