"Saya kira semua bisa ikut, ternyata gak bisa, jadi hanya lihat, semoga kedepan yang masih sekolah juga boleh coba balapan," terang Arman.
Sementara, Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma menegaskan, balapan di JLT hanya dilakukan saat event-event tertentu seperti ngabuburit seperti ini.
Selain itu, para pemuda dilarang menggunakan jalan kabupaten ini untuk dijadikan arena balap secara ilegal.
"Saya tegaskan ini hanya kalau ada event saja, kalau tidak ada tidak boleh ada balapan disini, kita ingin fasilitasi hobi anak-anak supaya tidak liaran terus dan membahayakan orang lain," tegas Yudha.
Yudha menjelaskan, masih banyak yang perlu dievaluasi dari kegiatan balap motor ini. Utamanya ketertiban penonton untuk melihat dari luar sirkuit.
Meski begitu, melihat antusias yang tinggi, Yudha berjanji akan menggelar balapan lagi minggu depan sambil ngabuburit bersama.
"Evaluasinya penonton harus kita tertibkan, terus karena antusias tinggi yang awalnya kita akan laksanakan sebulan sekali, khusus Ramadhan ini kita gelar 2 kali sama minggu depan," jelasnya.
Load more