Limbah Pertamina EP Sukowati Pad B, Cemari Sungai dan Sawah Petani, Polres Ambil Sampel
- tim tvone - dewi
Bojonegoro, tvOnenews - Keluhan sejumlah petani di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, terhadap pencemaran lingkungan limbah yang berasal dari sumur minyak lapangan yang dikelola Pertamina EP Sukowati, direspon cepat oleh Polres Bojonegoro.
Anggota unit 2 SatReskrim Polres Bojonegoro melakukan pengecekan dan pengambilan sampel solar yang mencemari sungai apur dan area persawahan, pinggir pagar pembatas lapangan minyak Sukowati Pad B.
Diduga kuat pembuangan limbah solar diduga berasal dari drilling sumur minyak yang berada di lokasi pengeboran lapangan minyak Sukowati Pad B.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro melalui Kepala Unit 2 (Kanit Tipidsus) Ipda Achmad Zaenan Na'im,S.H K ditemui tvOnenews.com membeberkan bahwa pengecekan langsung ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga tani yang dirugikan luberan limbah yang mengaliri sawah mereka.
"Dimana para petani ini mengeluh akan adanya luberan minyak yang diduga berasal dari lapangan minyak pertamina Sukowati. Dan saat ini kita lakukan cek apa isinya, dan pengambilan sampel," ucapnya.
Setelah pengambilan sampel, selanjutnya pihak Polres Bojonegoro, akan melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro terlebih dahulu. Meski demikian untuk melakukan pengecekan ke laboratorium Forensik (Labfor) bisa dilakukan kalau memungkinkan karena untuk mengetahui kandungan baku mutu air atas pencemaran tersebut.
Hasil dari uji sampel limbah ini kemungkinan bisa diketahui dalam waktu sekitar 7 hari.
"Kita bawa ke DLH Kabupaten Bojonegoro, dan jika tidak dimungkinkan akan kita bawa ke Labfor Polda untuk mengetahui Kandungan Baku Mutu Air," tandasnya.
Sementara Pamuji, petani Desa Ngampel ditemui tvOnenews.com di lokasi pencemaran limbah tersebut, menunjukkan sejumlah titik yang menjadi rembesan keluarnya minyak solar yang masuk ke sungai apur desa.
Sejumlah pohon di pinggir seng pembatas dan rumput yang terkena limbah mati berwarna kering. Bahkan menurut Pamuji sempat melihat ada pekerja yang membuang limbah tersebut dengan sengaja.
"Saya pernah lihat dan tahu ada pekerja yang sengaja membuang di pagar bawah terbuat dari seng. Limbah bau solar menyengat warga hitam kecoklatan merembes masuk sungai. Tanaman pisang mati, bahkan beberapa bulan lalu, padi tanaman saya juga mengering," ungkapnya.
Senada juga disampaikan petani, Widodo, yang juga menyaksikan anggota Sat Reskrim Polres Bojonegoro mengambil sampel dan pengecekan lokasi, mengatakan bahwa memang benar diambil sampel limbah tersebut.
Load more