Lamongan, tvOnenews.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berupaya memenuhi kebutuhan garam farmasi nasional, sekitar 6 ribu ton per tahun. Salah satu cara dengan mempercepat proses sertifikasi dua perusahaan agar dapat segera bisa berproduksi di tanah air.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar mengatakan, saat ini kebutuhan garam farmasi di Indonesia mencapai 6 ribu ton per tahun, namun mayoritas masih dipenuhi melalui impor.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Taruna, BPOM berupaya mempercepat sertifikasi dan meningkatkan pengawasan mutu bagi industri garam farmasi dalam negeri.
"Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemandirian industri farmasi serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global," kata Taruna Ikrar usai melakukan kunjungan kerja di PT Garam Dua Musim yang berada di Kecamatan Brondong, Lamongan, Selasa (4/2).
Kunjungan BPOM ini, menurut Taruna, merupakan bentuk komitmen dalam mendukung hilirisasi industri garam farmasi, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI. Dalam kunjungan ini, BPOM meninjau langsung proses produksi, fasilitas, dan sistem jaminan mutu yang diterapkan oleh PT Garam Dua Musim.
Selain itu, BPOM juga mengadakan diskusi strategis dengan pihak manajemen perusahaan untuk mengidentifikasi kendala serta memberikan dukungan teknis dan regulasi.
"Upaya ini bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan daya saing produk farmasi nasional dalam rangka mempercepat sertifikasi garam farmasi yang dihasilkan," ujar Taruna.
Load more