Sidoarjo, tvOnenews.com - Unit Reskrim Polsek Krian berhasil mengungkap bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan yang dijual oleh satu warung Madura di RT 04/RW 02, Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, Jumat (13/12) siang.
Informasi ini dari ke viralan pembeli BBM di salah satu warung di Krian, Sidoarjo yang diindikasi merupakan air radiator yang dioplos dengan BBM. Kasus ini terungkap setelah beredarnya video viral dari rekaman ponsel warga yang memprotes terkait pemalsuan BBM tersebut.
Tim Unit Reskrim Polsek Krian mendatangi TKP sekira pukul 10:00 WIB, di lokasi tim bertemu dengan penjaga warung JM (18) dan pemilik warung Andi (33). Saat dicek, pemilik warung mengakui adanya bensin campuran yang dijual.
Setelah itu, polisi menyita barang bukti berupa galon tempat BBM dan dispenser pengisian BBM untuk dibawa ke Mapolsek Krian. Selain itu, pemilik warung juga diperintah ke Polsek Krian guna dimintai keterangan lebih lanjut.
Pemilik warung, Andi, mengaku, awalnya ia tak mengetahui terkait BBM yang dibelinya merupakan campuran air radiator. Ia membeli dari seseorang yang menawarkan BBM mengendarai sepeda motor.
"Saya beli dari orang yang mengendarai Honda Scoopy, menawarkan ke warung saya. Dia membawa jerigen ditaruh di depan motor," ujar pria 33 tahun itu.
Menurutnya, ia membeli BBM tersebut sejumlah 30 liter dengan uang tunai Rp300 ribu ke orang tersebut. Dari jerigen, BBM tersebut dituangkan ke dispenser pengisian BBM.
"Saya tidak kenal orangnya, baru membeli BBM itu Kamis (11/12) pagi, baru pertama kali. Langsung ada yang beli itu dua sepeda motor," ujarnya.
Ia baru sadar ketika sepeda motor milik warga setelah mengisi BBM langsung mogok. Ia menduga BBM tersebut dicampuri oleh air radiator karena warnanya hijau yang identik.
"Langsung tidak saya jual lagi setelah itu, langsung dipindahkan ke galon," terangnya
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Krian, AKP Aman Prasetyo mengatakan, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan oleh pihaknya. Pihaknya sudah mengamankan beberapa barang bukti.
"Yang bersangkutan masih kita mintai keterangan," pungkasnya. (khu/gol)
Load more