"Ini jebol mulai april jadi sudah 8 bulan belum ada penanganan, kita audiensi ke desa dan pemkab juga belum ada titik terang," lanjutnya.
Kerusakan tanggul penahan air di Desa Gondoruso terbilang cukup parah. Sedikitnya, panjang tanggul yang rusak mencapai 275 meter.
Dibalik tanggul, terdapat ratusan hektar sawah dan pemukiman warga. Selama tanggul rusak, setidaknya, sudah ada 20 hektar sawah yang terdampak akibat banjir lahar.
Menurut Slamet, laju air sungai juga sudah mulai mengarah ke tepi tanggul. Hal ini membuat warga khawatir apabila debit air meningkat saat terjadi banjir lahar.
"Airnya juga meripit ke tanggul yang jebol, kalau ada air yang besar pasti mengarah ke pertanian yang jumlahnya ratusan hektar di selatan tanggul jebol, termasuk pemukiman warga. Yang jelas warga terdampak sudah ada 20 hektar lahan pertanian, ini kalau banjir lagi ini ratusan hektar," jelasnya.
Darmoko, warga lainnya mengaku, warga selalu khawatir dan tidak bisa istirahat dengan tenang apabila hujan turun. Sebab warga khawatir tiba-tiba terjadi banjir lahar yang besar dan menerjang rumah mereka.
"Secara psikologis, kalau hujan sedikit masyarakat tidak tenang, mau lari apa gimana bingung, apalagi kalau hujannya malam pasti gak bisa tidur takut banjir," kata Darmoko.
Load more