“Korban terserempet KA Penataran dari arah Surabaya-Malang hingga tubuhnya terlempar sejauh 15 meter dari titik awal korban duduk di tengah rel. Korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan sejumlah luka,” imbuh Syabain.
Setelah kejadian, saksi kedua berlari menuju Pos Palang Perlintasan yang ada di sebelah barat Rumah Sakit Lavalette Kota Malang untuk melaporkan kejadian tersebut. Petugas pos perlintasan kereta api langsung melaporkan kejadian ke Polsek Klojen, Inafis Polresta Malang Kota, dan Tim Medis dari Ambulans Esteh Hangat Kota Malang.
“Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah RSSA Kota Malang menggunakan ambulans Esteh Hangat untuk dilakukan visum,” pungkas Syabain.
Syabain menambahkan bahwa berdasarkan keterangan keluarga korban, Suyono sudah lama mengalami penyakit sesak napas dan belum kunjung sembuh.
“Sekitar pukul 09.30 WIB, korban berniat melakukan gantung diri di rumahnya saat istrinya sedang ke rumah anaknya. Namun, upaya tersebut gagal karena korban tidak kuat mengangkat kursi untuk pijakan dan akhirnya mengurungkan niatnya. Korban sudah menyiapkan tali tampar yang diikatkan di kusen pintu tengah,” tambah Syabain.
Sekitar pukul 13.30 WIB, korban keluar rumah menuju warung milik Ibu Sulastri, tetangga korban, untuk menukar uang dan sekaligus meminta maaf atas kesalahan yang selama ini dilakukannya kepada Ibu Sulastri. Setelah menukar uang, korban berjalan kaki menuju arah Paaar Bunulrejo, dan ditemukan meninggal dunia akibat terserempet kereta api sekitar pukul 16.00 WIB,” pungkasnya. (eco/gol)
Load more