Sementara itu Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Pradana saat dikonfirmasi media disela sela proses pembongkaran kuburan mengatakan, pembongkaran dan autopsi jenazah Jiono, untuk menindaklanjuti adanya indikasi dugaan pembunuhan dibalik kematiannya.
"Jadi awal April dilaporkan meninggal karena kecelakaan tunggal, tapi pihak keluarga menemukan kejanggalan akhirnya melapor ke kami dan minta dibongkar untuk memastikan penyebab kematian korban, lalu kita bongkar ini," ujarnya.
Polisi langsung mengamankan lima orang dan satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka, sedangkan empat lainnya masih berstatus saksi.
Dari hasil autopsi team forensik RS Bhayangkara Kediri mendapatkan sejumlah luka akibat kekerasan benda tumpul di tubuh korban. Antara lain luka memar di bagian kepala, paha kiri dan dada.
"Kodisi mayat sudah decompose (membusuk). Kita juga menemukan sejumlah luka memar di kepala dan paha kiri serta dada. Akibat kekerasan benda tumpul. Dibagian kepala yang paling parah, ada di bagian belakang, kanan, kiri, dan puncak. Tapi kami belum bisa memastikan apa akibat kekerasan atau menghantam aspal, karena harus diperiksa lebih lanjut," pungkasnya. Terang dr Tutik Purwanti dokter Forensik RS Bhayangkara Kediri. (asn/gol)
Load more