Blitar, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar Gebyar Pangan Lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Pendopo Sasana Adi Praja (SAP) Kabupaten Blitar. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Blitar, Ketua Persit 0808, Sekda dan Plt Asisten I Pemerintahan dan Kesra bertempat di Pendopo SAP, Rabu (6/3).
"Hal ini dapat dilihat dari aspek pola konsumsi pangan rumah tangga. Salah satunya melalui makanan yang dikonsumsi dengan memenuhi prinsip beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Adapun olahan makanan pengganti beras seperti umbi umbian, singkong, jagung sebagai altenatif pengganti beras yang mengandung karbohidrat,"ujarnya.
Mak Rini menyebutkan untuk mewujudkan pangan yang berkualitas dan sesuai dengan kecukupan gizi merupakan komponen dasar untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Oleh sebab itu dalam kegiatan ini juga diadakan lomba cipta menu sebagai sarana mendongkrak kreativitas terhadap pengembangan konsep menu B2SA.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Toha Mashuri menambahkan gebyar pangan lokal dilaksanakan dengan mengadakan lomba cipta menu olahan non beras dan sosialisasi B2SA untuk siswa siswi dan walimurid di lingkungan Pemkab Blitar. Toha mengatakan bahwa tujuan gebyar pangan lokal dalam rangka penerapan B2SA sekaligus meningkatkan kreativitas inovasi dalam mencari altenatif pangan selain beras.
"Banyak sekali yang dapat dimanfaatkan, untuk menghadapi krisis pangan salah satunya dengan memanfaatkan makanan pengganti beras sebagai altenatif. Saat ini, produksi tanaman beras di semua daerah mengalami penurunan Alhamdulillah di Blitar sudah mulai panen," ujarnya.
Dalam waktu yang sama Bupati Blitar, Rini Syarifah atau Mak Rini menggelar operasi pasar untuk masyarakat, pemerintah menyiapkan 8 ton beras murah untuk warga. Pada pasar murah tersebut warga bisa membeli 5 kilogram beras SPHP dengan harga Rp52 ribu. Harga tersebut lebih murah dari pasaran.
Mak Rini pun berharap operasi pangan murah ini bisa meringankan beban warga di tengah mahalnya beras di pasaran.
“Kami koordinasi dengan Disperindag dan Dinas UMKM supaya mereka bisa menyalurkan beras murah, hari ini 8 ton berasnya,” kata Rini Syarifah. (hen)
Load more